CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Menkeu tambah bansos Rp 70,6 triliun untuk pulihkan ekonomi, simak rinciannya


Rabu, 05 Agustus 2020 / 18:45 WIB
Menkeu tambah bansos Rp 70,6 triliun untuk pulihkan ekonomi, simak rinciannya
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah bakal menambah bantuan sosial (Bansos) guna menyokong ekonomi dalam negeri di paruh kedua tahun ini. Bila ditotal, tambahan bansos itu mencapai Rp 70,6 triliun.

Secara rinci, Sri Mulyani menyampaikan ada empat bansos baru yang akan diberikan di periode September sampai Desember 2020. 

Pertama, bansos produktif sebesar Rp 30 triliun untuk 12 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kelas mikro dan ultra mikro.

Baca Juga: Hore! Menkeu Sri Mulyani sebut BLT Rp 500.000 bagi pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta

Kedua, bansos dalam bentuk beras sebanyak 15 kilogram per kepala keluarga, untuk 10 juta penerima program keluarga harapan (PKH) dengan anggaran Rp 4,6 triliun.

Ketiga, bansos dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 500.000 per penerima kartu sembako dengan anggaran mencapai Rp 5 triliun.

Keempat, bansos berupa BLT sebesar Rp 500.000 untuk 13 juta pekerja dengan pagu anggaran senilai Rp 31 triliun. Ini diberikan untuk pekerja yang memiliki penghasilan di bawah Rp 5 juta per bulan.

“Ini langkah-langkah yang akan dilakukan pemerintah untuk terus membantu memulihkan daya beli masyarakat dalam bentuk berbagai bansos yang total anggaran nya adalah sebesar Rp 203 triliun untuk tahun 2020 ini di dalam rangka menghadapi Covid-19,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Rabu (5/8).

Sri Mulyani memaparkan, program baru dari bansos ini dilatarbelakangi oleh adanya realisasi penyerapan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang masih cukup rendah. 

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Per hari ini (4/8), realisasi bantuan sosial Rp 85,34 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×