kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah sasar KEK baru di Indonesia Timur


Rabu, 13 Agustus 2014 / 12:38 WIB
Pemerintah sasar KEK baru di Indonesia Timur
ILUSTRASI. Manfaat berenang sangat baik untuk mengurangi risiko kematian karena beberapa penyakit.


Reporter: Agus Triyono, Fahriyadi, Widyasari Ginting | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah berencana terus mengembangkan lima kawasan ekonomi khusus (KEK) baru di kawasan timur Indonesia. Lima kawasan ini akan menjadi magnet investasi di kawasan timur.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana mengungkapkan, ada lima wilayah yang sudah diincar pemerintah untuk dikembangkan menjadi KEK. Pertama, Palu di Sulawesi Tengah. Palu dipilih untuk mengembangkan industri pengolahan mineral, pertanian, manufaktur dan logistik.

Kedua, Bitung di Sulawesi Utara. Di lokasi yang akan terhubung jalan tol Manado-Bitung ini, pemerintah akan mengembangkan industri di bidang pertanian, perikanan dan kelautan. Selain itu, pemerintah juga akan mengembangkan industri logistik nasional dan wilayah.

"Dua lainnya, yakni di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang fokus pengembangannya di bidang pariwisata dan di wilayah Morotai, Maluku Utara  yang akan menjadi industri perikanan, wisata, dan juga logistik," kata Armida, Selasa (12/8) .

Sementara itu, KEK kelima di kawasan timur adalah Papua Barat. Rencananya pemerintah akan mengembangkan industri petrokimia dan pengolahan tambang mineral. 

Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi, Firmanzah bilang pemerintah mendesain KEK ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru untuk menggaet investor dengan mengembangkan potensi yang dimiliki daerah tersebut.

Untuk itu, dia memastikan bahwa ketika menetapkan sebuah kawasan atau daerah sebagai KEK, pemerintah telah mempertimbangkan manfaat yang akan diterima wilayah tersebut.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Fiskal, Moneter dan Kebijakan Publik, Hariyadi Sukamdani menyambut baik langkah pemerintah ini. Namun Haryadi meminta pemerintah untuk ikut menyiapkan infrastruktur penunjang seperti listrik, jalan, dan pelabuhan agar investor tertarik.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×