Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Demi mencapai cita-cita swasembada. Kementerian Pertanian (Kemtan) mulai menyiapkan skala prioritas. Selain irigasi, kini giliran benih yang mulai diancang-ancang siap disebar dalam bentuk subdisi kepada petani. Kemtan bahkan menyiapkan dua pos anggaran untuk subsidi benih.
Pertama anggaran yang berasal dari program menteri pertanian selama setahun. Kedua anggaran yang telah diketok palu oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR 2014.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan, akan ada anggaran dana kontijensi Rp 2 triliun yang diposkan untuk perbaikan irigasi, pupuk, benih dan alat-alat mesin pertanian. Dari dana itu Rp 400 miliar sampai Rp 500 miliar pada 450.000 hektare (ha) yang ditargetkan untuk lima bulan pertama. Artinya, anggaran untuk irigasi mencapai Rp 1 triliun.
Sisanya Rp 1 triliun diserap secara merata untuk benih, pupuk dan alat pertanian. “Semua akan kami berikan secara gratis. Benih sebesar 50.000 ton dan traktor sebanyak 7.000 unit,” papar Amran. Bantuan akan diberikan kepada 12 provinsi dalam jangka waktu tiga sampai empat bulan.
Anggaran kedua berasal dari Banggar sebesar Rp 934 miliar khusus benih. Pemerintah menunjuk dua perusahaan BUMN yakni SHS dan PT Pertani untuk penyaluran benih subdisi tahun 2015. Namun, bagaimana model subdisi yang diberikan nantinya pemerintah sampai saat ini masih menggodoknya.
Selama ini ada tiga model yang diberikan kepada petani dalam subsidi benih. Yaitu subsidi harga dimana petani membeli benih seharga Rp 2.200 per kecambah dari harga pasar benih Rp 8.000 per kecambah. Selisih harga tersebut yang disubsidi oleh Kemtan, atau cara lain dengan bantuan penuh dalam bentuk kartu jadi petani tinggal terima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News