kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pemerintah menargetkan bisa mengurangi 70% sampah plastik di laut tahun 2025


Kamis, 13 Desember 2018 / 22:30 WIB
Pemerintah menargetkan bisa mengurangi 70% sampah plastik di laut tahun 2025
ILUSTRASI. Sampah plastik di tepi pantai


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan di 2025, Indonesia bisa mengurangi 70 % sampah plastik di laut. Target itu bisa tercapai dengan baik jika semua elemen bangsa ini secara aktif mau beraksi untuk membudayakan Gerakan Indonesia Bersih (GIB) dalam praktik rutinitas harian.

“Gerakan Indonesia Bersih itu bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental, yang menitikberatkan pada aksi nyata perubahan dari yang sebelumnya kurang peduli tentang budaya bersih, lalu berubah jadi peduli tentang kebersihan.,” kata Ketua Satuan Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental Gerakan Indonesia Bersih, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemko PMK) Pamuji Lestari dalam keterangan pers, Kamis (13/12)

Saat ini Indonesia masih disorot sebagai salah satu penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia. Oleh karenanya, GIB ini jadi sangat penting sekali didorong dan digerakkan melalui partisipasi aktif masyarakat untuk merubah gaya hidup.

Menurut Pamuji, saat ini, sudah banyak komunitas-komunitas masyarakat yang terlibat aktif dalam pengurangan sampah melalui perubahan gaya hidup dengan cara mengurangi kebiasaan memakai barang konsumsi sekali pakai, seperti penggunaan sedotan plastik, kantong kresek plastik, dan minuman kemasan sekali pakai, “aksi itu perlu ditiru oleh semua pihak,” imbuh Pamuji.

Masyarakat yang peduli tentang pengurangan sampah, lanjut Pamuji, merupakan cerminan implementasi Gerakan Indonesia Bersih, karena mereka secara langsung beraksi secara nyata mengurangi jumlah sampah melalui praktik sehari-hari.

“Seandainya semua warga Indonesia menerapkan program pengurangan sampah, saya yakin target pemerintah di tahun 2025 nanti akan tercapai,” katanya.

Sementara itu, pencapaian Kota Surabaya yang meraih penghargaan Guangzhou Awards, disebabkan partisipasi aktif masyarakat Surabaya dalam menjalankan budaya bersih dan tertib yang digalakkan oleh Pemerintah Kota Surabaya dan Walikotanya.

“Surabaya itu contoh nyata kota yang berbudaya bersih dan tertib, warganya pun mau aktif terlibat dalam program aksi 3R yakni Reduce (mengurangi Sampah) Reuse (pemanfaatan ulang) dan Recycle (Daur Ulang), kita harus mencontoh Surabaya supaya Indonesia bersih jadi bagian budaya bangsa kita,” tutur Pamuji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×