Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan bantuan pangan beras kembali dialokasikan selama 6 bulan pada tahun ini.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi dalam keterangan resminya, Kamis (2/2).
"Alhamdulillah, Bapak Presiden Prabowo sudah merestui bantuan pangan (banpang) beras selama 6 bulan tahun 2025. Jadi Januari, lalu Februari. Kemudian yang 4 bulan lagi, nanti disesuaikan kapan bulannya," ucap Arief.
Arief mengatakan pada alokasi tahun ini pemerintah menyiapkan sebanyak 960 ribu ton beras yang akan didistribusikan kepada 16 juta penerima bantuan pangan (PBP) di tahun 2025.
Dia bilang program badan pangan beras ini diberikan sebagai bagian paket kebijakan ekonomi dan bantalan bagi masyarakat berpendapatan rendah, sekaligus untuk menjaga hulu dan hilir.
Baca Juga: Diskon Tarif Listrik Tetap Berlaku Meski PPN 12% Hanya untuk Barang Mewah
Airef menyebut, pemerintah terus mempertajam database penerima PBP. Untuk itu, pada penyaluran tahun ini akan difokuskan pada kelompok desil 1 dan 2 serta ibu tunggal yang miskin dan lansia.
Adapun database penerima banpang beras di 2025 akan menggunakan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Kementerian PPN/Bappenas).
"Rinciannya terdiri dari 15,6 juta PBP desil 1 dan 2, serta 400 ribu PBP perempuan kepala rumah tangga miskin dan lansia tunggal," ujar Arief.
Untuk diketahui, program banpang beras disebut Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi salah satu program pemerintah yang memiliki andil terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Ini terjadi selama periode Maret 2023 sampai Maret 2024.
Menurut BPS, jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 25,22 juta orang. Ini menurun sebanyak 0,68 juta orang terhadap Maret 2023 yang kala itu berjumlah 25,90 juta orang.
Di samping itu, dengan adanya kucuran banpang beras per bulannya turut pula berperan dalam pengendalian inflasi. Selama 2023, banpang beras telah terlaksana selama 7 bulan. Kala itu, di September 2023, inflasi beras sempat sentuh hingga 5,63 persen. Namun setelah digelontorkan banpang beras, inflasi beras membaik menjadi 0,48 persen di Desember 2023.
Di 2024, inflasi beras tercatat pernah cukup tinggi pada Februari yang berada di 5,32 persen. Melalui penyaluran banpang beras serta berbagai stimulus bantuan sosial lainnya, inflasi beras pun menurun. Misalnya, inflasi beras di Juli 2024 dicatat BPS berada di 0,94 persen.
Baca Juga: Program Konversi BBM ke BBG untuk Mesin Pompa Air Dukung Efisiensi Petani
Selanjutnya: Makan Apa biar Kolesterol Turun dengan Cepat? Ini 15 Rekomendasinya
Menarik Dibaca: Makan Apa biar Kolesterol Turun dengan Cepat? Ini 15 Rekomendasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News