kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Pemerintah dan DPR Sepakat Setop Strategi Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Utang


Selasa, 23 September 2025 / 14:45 WIB
Pemerintah dan DPR Sepakat Setop Strategi Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Utang
ILUSTRASI. Kawasan bisnis dan perkantoran di Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).  (KONTAN/Carolus Agus Waluyo). Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama pemerintah menyepakati perubahan mendasar dalam strategi pembangunan ekonomi jangka menengah.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama pemerintah menyepakati perubahan mendasar dalam strategi pembangunan ekonomi jangka menengah. 

Ketua Banggar DPR Said Abdullah menegaskan, arah kebijakan pertumbuhan yang selama ini bertumpu pada utang (debt-led growth strategy) akan digantikan dengan strategi pertumbuhan berbasis pendapatan (revenue-based growth strategy).

"Kami menyepakati mengubah strategi pertumbuhan ekonomi berbasis utang, menjadi strategi pertumbuhan ekonomi berbasis pendapatan dalam jangka menengah," ujar Said dalam Sidang Paripurna, Selasa (23/9).

Baca Juga: Menkeu Purbaya Sindir Ketua Banggar DPR Soal Subsidi Pangan

Menurutnya, perubahan strategi ini akan berdampak besar pada disiplin fiskal. 

Pemerintah diminta segera merumuskan peta jalan (roadmap) pengelolaan utang yang lebih terukur untuk menuju balance budget pada APBN di masa mendatang.

Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pengelolaan anggaran, termasuk kebijakan utang, harus dilakukan secara countercylical dan bijak yang disesuaikan dengan kondisi perekonomian.

Menurutnya, penambahan utang harus disesuaikan dengan kondisi perekonomian. Apabila ekonomi berhasil tumbuh kencang, maka tidak perlu menambah utang terlalu besar.

Oleh karena itu, Purbaya berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat

"Kalau saya lihat ke depan, harusnya kita gak akan terpaksa menambahkan utang lebih, karena saya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat," ujar Purbaya dalam Konferensi Pers di Gedung Parlemen.

Lewat strategi ini, Purbaya meyakini bahwa pemerintah akan mendapatkan pendapatan pajak yang juga lebih tinggi.

"Issue yang bisa saya pikirkan, tidak akan sebesar yang ada di APBN. Nanti kita lihat, semester pertama tahun depan, gimana realisasi pertumbuhan ekonominya," katanya.

Menurut perhitungan Purbaya, setiap tambahan pertumbuhan ekonomi sebesar 1% akan menghasilkan kenaikan penerimaan negara sekitar Rp 220 triliun. Sementara jika pertumbuhan bertambah 0,5%, penerimaan bisa meningkat sekitar Rp 110 triliun.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Ungkap Ada Bos Besar Nunggak Pajak dengan Nilai Jumbo

Selanjutnya: APBN 2026 Targetkan Pendapatan Warga RI Rata-rata Rp 7,6 Juta per Bulan

Menarik Dibaca: Ini Daftar Lengkap 30 Kandidat yang Akan Mendapat Ballon d’Or di 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×