Reporter: Siti Masitoh | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai target pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 sebesar 5,4% dinilai moderat, namun perlu diiringi kebijakan yang strategis.
“Penganntar RAPBN 2026 beserta Nota Keuangan yang disampaikan 16 Agustus 2025 lalu, setelah kamu cermati seperti pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,4% Fraksi PKB menilai proyeksinya cukup moderat,” tutur Anggota DPR RI dari Fraksi PKB Ratna Juwita Sari dalam Rapat Paripurna, terkait pandangan fraksi-fraksi atas RAPBN 2026, Selasa (19/8/2025).
Ratna menyampaikan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,4% tersebut diperlukan industrialisasi yang menghasilkan lapangan kerja berkualitas.
Selain itu, kebijakan hilirisasi yang konsisten juga dinilai diperlukan agar Indonesia tidak hanya menjual bahan baku saja, melainkan barang jadi agar menjadi nilai tambah.
Baca Juga: RAPBN 2026 Bisa Jadi Tahun Pertaruhan Iklim Investasi, Ini Alasannya
“Serta melakukan pemangkasan birokrasi yang sering menghambat laju investasi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Danang Wicaksana Sulistya menyampaikan, target pertumbuhan ekonomi 5,4% 5,4 adalah optimisme yang terukur, sedikit di atas asumsi APBN 2025 sebesar 5,2%, dan melampaui proyek Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dan Bank Dunia.
“Fraksi Partai Gerindra memandang asumsi ekonomi makro yang disusun pemerintah harus ditopang kebijakan nyata yang menjaga daya beli dan mendorong konsumsi rumah tangga,” ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai target pertumbuhan ekonomi 5,4% dalam RAPBN 2026 bukan perkara mudah untuk dicapai.
Baca Juga: Ketua Banggar Sebut RAPBN 2026 Realistis, Tapi Harus Waspadai Hal Ini
Menurutnya, realisasi pertumbuhan ekonomi hingga saat ini masih menunjukkan tren perlambatan.
“Walaupun katakanlah ya data BPS itu memang estetis lah ya seperti itu 5,12% itu tetap sebetulnya perekonomian kita itu mengalami perlambatan," ujar Eko dalam acara diskusi publik, Sabtu (16/8/2025).
Ia memperkirakan tantangan semakin berat di kuartal III-2025. Pasalnya, tidak ada stimulus besar atau faktor musiman yang bisa mendorong laju ekonomi pada periode tersebut.
Berbeda dengan kuartal IV-2025 yang biasanya belanja pemerintah, Natal dan Tahun Baru (Nataru) bisa memberikan dorongan terhadap perekonomian.
Baca Juga: RAPBN 2026: Target PPN dan PPnBM Realistis, PPh Berat Dikejar
Selanjutnya: Ingin Karier Cerah? Ini 5 Jurusan Kuliah yang Direkomendasikan
Menarik Dibaca: 3 Tips Diet Jihyo TWICE yang Efektif Turunkan Berat Badan hingga 10 Kg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News