kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

Ekonom: Pemerintah Perlu Percepat Belanja pada Kuartal II untuk Dongkrak Ekonomi


Jumat, 23 Mei 2025 / 20:12 WIB
Ekonom: Pemerintah Perlu Percepat Belanja pada Kuartal II untuk Dongkrak Ekonomi
ILUSTRASI. Direktur dan Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira AdinegaraUntuk mempercepat belanja APBN untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, pemerintah perlu mempercepat realisasi belanja modal.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Penurunan realisasi belanja negara periode April 2025 sebesar 5% menjadi Rp 806,2 triliun, atau baru terserap 22,3% dari target APBN 2025, dinilai berpotensi melemahkan pertumbuhan ekonomi.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, penurunan realisasi belanja lanjutan ini perlu segera dicegah pada kuartal II-2025.

"Karena berimbas signifikan ke pertumbuhan ekonomi. Di Kuartal I sudah terlihat imbas kontraksi belanja pemerintah langsung melemahkan pertumbuhan ke 4,87% yoy," ungkap Bhima kepada Kontan, Jumat (23/5).

Baca Juga: Realisasi Belanja Negara hingga Februari 2025 Capai Rp 348,1 Triliun

Bhima menambahkan, untuk mempercepat belanja APBN untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, pemerintah perlu mempercepat realisasi belanja modal, seperti proses pengadaan barang jasa untuk infrastruktur esensial, hingga pengembangan industri strategis dalam rangka percepatan hilirisasi dan transisi energi. 

Selain itu menurutnya pembukaan blokir anggaran termasuk pos belanja pegawai pusat dan daerah bisa dipercepat oleh pemerintah. 

"Belanja pegawai ini sempat berimbas ke penundaan pengangkatan CPNS dan PPPK. Dengan realisasi belanja pegawai yang ditingkatkan imbasnya ke konsumsi rumah tangga ikut tumbuh," ungkap Bhima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×