kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah berencana beri insentif jika Jepang merelokasi industri


Selasa, 12 April 2011 / 20:38 WIB
Pemerintah berencana beri insentif jika Jepang merelokasi industri
ILUSTRASI. Budi Susilo Setiawan


Reporter: Irma Yani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pemerintah berniat memberikan inseNtif untuk investasi-investasi yang memberikan dampak ganda bagi perekonomian nasional. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Armida Alisjahbana mengatakan, investasi yang dimungkinkan memperoleh stimulus antara lain investasi yang mengarah pada sektor riil dan berdampak ganda terhadap aktivitas ekonomi nasional.

Salah satunya, pemerintah bakal memberikan keringanan dan stimulus jika perusahaan-perusahaan besar asal Jepang merelokasi pabriknya ke Indonesia.

Menurut Armida, Jepang memiliki potensi yang besar untuk merelokasi pabrik-pabriknya ke Indonesia. Namun, Jepang tidak serta merta memilih Indonesia sebagai negara tujuan relokasi. Sehingga, pemerintah perlu berupaya menarik minat pengusaha Jepang untuk memilih Indonesia sebagai negara tujuan relokasi pabriknya.

“Tentu mereka melihat-lihat antara Vietnam, negara lain, atau Indonesa. Kalau diperlukan, pemerintah bisa mengkaji insentif supaya mereka tertarik ke sini,” kata Armida, hari ini.

Namun demikian, dia mengataan, tidak semua investasi yang masuk ke Indonesia memperoleh stimulus atau insentif dari pemerintah. Menurutnya, meskipun pemerintah memprioritaskan pemberian stimulus bagi investasi sektor infrastruktur, tidak serta merta kemudahan tersebut diberikan kepada investor. "Ada yang memang perlu diberikan, ada juga yang tidak. Maka akan kita lihat case by case dulu,” tandasnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, Jepang memiliki kekuatan di bidang industri pengolahan atau manufaktur. Sektor ini juga yang sedang dibidik pemerintah untuk dikembangkan.

Namun, Armida masih enggan mengungkapkan bentuk stimulus yang ditawarkan. Yang jelas, lanjutnya, stimulus fiskal berupa keringanan pajak, bisa saja diberikan sesuai dengan PP 99 mengenai tax allowance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×