kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah akan impor 185.500 ton daging, untuk atisipasi kebutuhan lebaran


Rabu, 10 Februari 2021 / 13:42 WIB
Pemerintah akan impor 185.500 ton daging, untuk atisipasi kebutuhan lebaran
ILUSTRASI. Penjualan daging sapi di Pasar Senen, Jakarta KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Kompas.com | Editor: Herlina Kartika Dewi

Melihat pasokan yang menipis maka importir diminta untuk memperhatikan peningkatan stok daging di gudang. 

Selain itu, importir juga diminta menyediakan potongan karkas impor dalam bentuk segar dingin (chilled) yang akan dijual ke pasar dalam bentuk daging sapi segar dengan harga yang lebih terjangkau. Lantaran, umumnya masyarakat Indonesia memilih daging sapi segar. 

"Kami meminta kepada importir untuk melaporkan rencana realisasi pemasukan daging sapi/kerbau selama tahun 2021, dan khususnya untuk bulan Maret, April, dan Mei," kata Nasrullah. 
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Syamsul Ma'arif menambahkan, pihaknya meminta para importir daging berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam penyediaan daging sapi/kerbau, serta mencegah gejolak harga daging Ramadan dan Lebaran. 

Baca Juga: Ini alasan Bulog akan impor 80.000 ton daging kerbau dari India

Para importir juga diminta bekerjasama dengan pemerintah daerah agar dapat bersama-sama melakukan operasi pasar dalam rangka stabilisasi harga daging sapi/kerbau.

"Kami meminta dukungan dan komitmen dari semua unsur untuk bersama-sama mengantisipasi ketersediaan dan mencegah terjadinya gejolak harga dagingm" ujar Syamsul.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Antisipasi Kebutuhan Saat Lebaran, Pemerintah Impor 185.500 Ton Daging"

Penulis : Yohana Artha Uly
Editor : Bambang P. Jatmiko

Selanjutnya: Bulog ingin produksi beras kualitas premium dengan harga medium

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×