Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah akan membahas pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi tahun depan dengan DPR. Rencananya, pemerintah akan mengajukan dua opsi kepada parlemen.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan dua opsi ini untuk mencegah konsumsi BBM subsidi melebihi kuota tahun ini. Opsi pertama adalah pembatasan konsumsi BBM subsidi bagi semua kendaraan pribadi kecuali angkutan umum roda empat dan tiga serta nelayan. Sedangkan opsi kedua adalah, pembatasan bagi kendaraan plat hitam untuk keluaran tahun 2005 ke atas.
Hatta menjelaskan, opsi pertama bisa menghemat konsumsi sebesar 9 juta kiloliter hingga 14 juta kiloliter per tahun. Sedangkan opsi kedua sebesar 9 juta kiloliter per tahun.
Hatta menerangkan masing-masing opsi memiliki plus dan minusnya. Menurutnya, pilihan pertama potensi pelanggaran di lapangan lebih gampang dan lebih mudah implementasinya meski diakui bakal menyulitkan bagi masyarakat pengguna kendaraan buatan tahun 1990-an.
Sedangkan, untuk opsi kedua, Hatta menilai, penikmat BBM bersubsidi akan lebih banyak tetapi Pertamina harus melekatkan stiker khusus di kendaraan buatan 2005 ke atas dan mengantisipasi penyalahgunaannya yang lebih tinggi.
Untuk kendaraan plat merah, Hatta setuju memakai bahan bakar non subsidi. "Biar ada penghematan," tandasnya.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita Legowo menambahkan rencana pembatasan BBM bersubsidi akan diterapkan pada awal 2011. Dia mengatakan kedua opsi itu akan dibahas lebih lanjut dengan DPR pada 6-9 Desember mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News