Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia wilayah timur, bersama Bupati Morowali, Sulawesi Tengah, Anwar Hafidz, serta PT PLN Enjiniring menjalin kerjasama pemanfaatan pohon kaliandra merah (Calliandra calothirsus) untuk dikembangkan sebagai bahan energi Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTB).
Direktur Utama PT PLN Enjiniring, Zainal Abidin Sihite menuturkan, Bupati Morowali dalam kerjasama ini telah menyiapkan lahan untuk ditanami pohon kaliandra merah. Kaliandra merah merupakan pohon yang memiliki kadar kalori tinggi yang setara dengan batu bara.
“Tadi dibahas nanti kira-kira akan dikembangkan 10 megawatt (MW). Investasinya, kalau biomassa itu (investasinya) di harga sekitar 3 juta dollar AS ya per KWh (sekitar Rp 30 miliar),” tutur Zainal ditemui wartawan, usai teken MoU, Senin (10/11/2014).
Zainal menuturkan, ini merupakan pilot project pengembangan pembangkit bersumber energi baru terbarukan di wilayah timur Indonesia. Sejauh ini banyak sekali potensi ETB di wilayah timur Indonesia. Rencananya, PLN akan terlebih dahulu melakukan studi kelayakan selama lebih kurang enam bulan. Diperkirakan PLTB berkapasitas 10 MW ini akan mulai operasi pada 2016 mendatang.
“Harga jual, kalau menurut Permen itu kira-kira Rp 1.300 per KWh. Itu nanti akan dibeli oleh PLN,” ucap Zainal.
Bupati Morowali, Sulawesi Tengah, Anwar Hafidz, menuturkan, kurangnya pasokan listrik masih menjadi kendala utama di wilayahnya. Morowali merupakan wilayah kabupaten yang menyimpan banyak potensi, namun tidak bisa dikembangkan akibat keterbatasan listrik. Saat ini pasokan listrik PLN di Morowali masih mengandalkan pembangkit diessel dengan kapasitas hanya 4 MW.(Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News