kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   17.000   0,89%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Pekerjaan Sektor Formal Minim, Pekerja Informal Mendominasi di Indonesia


Rabu, 06 November 2024 / 16:31 WIB
Pekerjaan Sektor Formal Minim, Pekerja Informal Mendominasi di Indonesia
ILUSTRASI. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk yang bekerja pada kegiatan informal masih mendominasi di Indonesia.


Reporter: Whiwid Anjani | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk yang bekerja pada kegiatan informal masih mendominasi di Indonesia.

Tercatat, penduduk bekerja pada kegiatan informal pada Agustus 2024 mencapai 83,83 juta yang setara dengan 57,95%. Sedangkan yang bekerja pada kegiatan formal sebanyak 60,81 juta orang atau setara dengan 42,05%.

Ahli Ekonomi Makro Universitas Airlangga, Ahmad Syafii mengatakan, pemicu besarnya pekerja informal adalah kemiskinan, upah yang berlaku, pendidikan yang ditamatkan, minimnya kesempatan kerja formal.

“Makin pelit anggaran pemerintah untuk menciptakan pekerjaan formal, misal pengangkatan ASN baru, maka makin besar sektor informal,” kata Syafii pada KONTAN, Rabu (6/11).

Baca Juga: Pekerja Sektor Informal Makin Menjamur di Tanah Air

Dia menyebutkan, pekerja informal kurang menguntungkan sisi ekonomi. “Ini akan mengurangi sisi ekonomi karena produktivitas yang rendah, berkurangnya pendapatan pajak, tata kelola yang buruk, serta kemiskinan dan ketimpangan pendapatan,” ujarnya

Syafii mendorong sinergi Penta Helix dari semua stakeholder seperti pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, kelompok masyarakat, dan media untuk mendorong luasnya pekerjaan formal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×