CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.759   41,00   0,26%
  • IDX 7.333   11,14   0,15%
  • KOMPAS100 1.123   2,97   0,27%
  • LQ45 887   2,85   0,32%
  • ISSI 223   0,61   0,27%
  • IDX30 455   2,40   0,53%
  • IDXHIDIV20 547   1,78   0,33%
  • IDX80 129   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,46   0,33%
  • IDXQ30 152   0,41   0,27%

Pekan Pertama November, Aliran Modal Asing Hengkang Rp 10,23 Triliun


Minggu, 10 November 2024 / 14:14 WIB
Pekan Pertama November, Aliran Modal Asing Hengkang Rp 10,23 Triliun
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing Rp 10,23 triliun keluar dari pasar keuangan lokal sepanjang pekan pertama November 2024. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/16.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliran dana dari investor asing tercatat kembali hengkang dari pasar keuangan Indonesia. Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing sebesar Rp 10,23 triliun keluar (capital outflow) dari pasar keuangan lokal sepanjang pekan pertama November 2024.

Berdasarkan data transaksi periode 4 hingga 7 November 2024 yang dihimpun Bank Indonesia (BI), aliran modal asing keluar dari pasar saham, Surat Berharga Negara (SBN), dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

“Terdiri dari jual neto sebesar Rp 2,29 triliun di pasar saham, Rp 4,66 triliun di pasar SBN, dan Rp 3,28 triliun di SRBI,” tutur Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/11).

Baca Juga: Analis Rekomendasikan Saham Perbankan Saat Asing Keluar dari Pasar Modal Indonesia

Seiring dengan hengkangnya asing dari pasar keuangan dalam negeri, premi risiko investasi di Indonesia mengalami penurunan. Ini terlihat dari premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 7 November  2024 sebesar 67,59 bps, turun dibanding dengan 1 November 2024 sebesar 71,58 bps.

Dengan perkembangan ini, berdasarkan data setelmen sampai dengan 4 November 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp38,51 triliun di pasar saham, Rp38,86 triliun di pasar SBN dan Rp192,99 triliun di SRBI.

Sementara itu, pada semester-II 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp 38,17 triliun di pasar saham, Rp 72,82 triliun di pasar SBN dan Rp 62,65 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” kata Denny.

Selanjutnya: Prospek Kinerja United Tractors (UNTR) Hingga Akhir 2024 Beserta Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: Penyebab Sinyal Wi-Fi Lambat, Salah Cara Memasang Router

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×