Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Aliran dana dari investor asing tercatat mulai hengkang dari pasar keuangan Indonesia. Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing sebesar Rp 6,63 triliun keluar (capital outflow) dari pasar keuangan lokal sepanjang pekan terakhir Oktober 2024.
Berdasarkan data transaksi periode 21 hingga 24 Oktober 2024 yang dihimpun Bank Indonesia (BI), aliran modal asing keluar dari pasar saham, dan Surat Berharga Negara (SBN).
“Terdiri dari jual neto sebesar Rp 3,01 triliun di pasar saham, dan jual neto sebesar Rp 4,53 triliun di pasar SBN,” tutur Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/10).
Dalam waktu bersamaan, asing tercatat beli neto atau masuk ke pasar keuangan dalam negeri sebesar Rp 0,91 di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Baca Juga: Ekonom Ingatkan Pemerintah Tak Gaet Investor Asing Hanya Untuk Capai Target MBG
Seiring dengan hengkangnya asing dari pasar keuangan dalam negeri, premi risiko investasi di Indonesia juga meningkat. Ini terlihat dari premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 24 Oktober 2024 sebesar 68,04 bps, naik dibandingkan 18 Oktober 2024 sebesar 67,39 bps.
Dengan perkembangan ini, berdasarkan data setelmen dari awal tahun hingga 24 Oktober 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp44,48 triliun di pasar saham, Rp47,31 triliun di pasar SBN dan Rp195,39 triliun di SRBI.
Sementara itu, bila dilihat pada semester-II 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp44,14 triliun di pasar saham, Rp 81,27 triliun di pasar SBN dan Rp 65,04 triliun di SRBI.
“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” ungkap Donny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News