kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

Pekan ini, dwelling time di Priok turun total


Selasa, 26 Januari 2016 / 20:36 WIB
Pekan ini, dwelling time di Priok turun total


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Pemerintah terus mengurangi waktu bongkar muat di pelabuhan atau dwelling time.

Pemerintah optimistis akhir bulan ini rata-rata dwelling time bisa mencapai 3,1 hari saja.

Sebab, akhir bulan akses kereta api ke pelabuhan Tanjung Priok sudah bisa beroperasi.

Nah, keberadaan kereta api itu akan mempercepat waktu keluarnya barang-barang dari pelabuhan, begitupun sebaliknya.

Hal itu disampaikan oleh staf ahli Menteri Koordinator bidang Maritim Agung Kuswandono.

Menurutnya, rata-rata dwelling time saat ini baru mencapai 4,1 hari.

Jumlah itu lebih rendah dari target yang dipatok pemerintah sebesar 4,7 hari.

Saat ini, yang menjadi kendala dwelling time adalah soal infrastruktur di pelabuhan, termasuk kereta api.

"Masalahnya tidak lagi di kementerian, tetapi sudah tinggal masalah di lapangan saja," kata Agung, Selasa (26/1) di Jakarta.

Saat ini, pemerintah sedang menyelesaikan kerjasama antara sejumlah pihak yang terkait dengan pengoperasian kereta api.

Beberapa pihak yang terkait itu diantaranya PT Kereta Api Indonesia dan PT Pelindo II.

Hal lainnya yang sedang dibenahi adalah sistem pengkodean barang-barang yang keluar masuk pelabuhan atau Harmonize System (HS).

Nah, pemerintah tengah menyederhanakan sistem HS yang dinilai masih terlalu rumit dan sulit dibedakan antara barang satu dengan lainnya.

Selain itu, pemerintah tengah menggodok masalah denda atas penyimpanan barang yang diluar tiga hari di pelabuhan.

Kebijakan tarif ini akan dibuat oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Direktur Institut for Development form Economic and Finance (INDEF) bilang ENny Srihartati bilang, masalah dwelling time memang menjadi masalah yang selalu gagal diselesaikan.

Hal ini terkait masalah kompleks yang terjadi dipelabuhan, termasuk masalah pungli.

Padahal, dwelling time memberikan pengaruh besar bagi perekonomian nasional, termasuk untuk mendongkrak ekspor.

Sebab, semakin efisien dwelling time akan membuat biaya logistik semakin kecil.

Hal ini akan menjadi insentif tersendiri untuk menarik investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×