kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pedagang Pasar Sebut Harga Beras Tetap Tinggi Meski Ada Beras SPHP Bulog


Rabu, 04 Oktober 2023 / 17:46 WIB
Pedagang Pasar Sebut Harga Beras Tetap Tinggi Meski Ada Beras SPHP Bulog
ILUSTRASI. Harga beras di pasar masih tinggi meskipun Bulog telah menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beras di pasar masih tinggi meskipun Bulog telah menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Berdasarkan pantauan kontan.co.id,  di Pasar Rawamangun, Rabu (4/10) harga beras medium masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp 11.000-Rp 12.000/kg. Pun demikian dengan beras jenis premium yang mencapai Rp 13.000-Rp 16.000/kg.

Pedagang Beras Pasar Rawamangun, Empalah (48) mengatakan kenaikan ini sudah terjadi sejak satu bulan lamanya.

"Kenaikan sudah hampir Rp. 2.000/kg dan sudah terjadi selama satu bulan," kata Empalah di jumpai Kontan.co.id di kiosnya, Rabu (4/5).  

Ia juga mengatakan adanya beras SPHP belum cukup meredam kenaikan harga beras di pasar, lantaran kualitas beras SPHP tidak banyak diminati oleh konsumenya. Sehingga harga beras masih tertahan tinggi di tingkat pedagang.

Penyebab lainnya, beras Bulog itu tidak disebar langsung ke pasar-pasar turunan. Sehingga, kata dia, upaya stabilisasi harga yang dilakukan Bulog tidak efektif untuk menurunkan harga di pasar tradisional.

"Karena kan di drop-nya ke pasar induk, dan disana itu pengusaha semuanya, kemungkinan juga ada yang sudah dioplos juga kan," jelas dia.

Baca Juga: Ada SPHP, Harga Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Turun 11%

Pedagang lain, Yudi (28) juga menyatakan hal serupa. Penyaluran beras SPHP tidak mampu meredam kenaikan harga beras di pasar.

Untuk beras medium, ia masih menjual di atas HET yaitu Rp 12.000-Rp 13.000/kg. Dan kenaikan ini sudah terjadi sejak sebelum lebaran dan naik secara bertahap.

Yudi juga bilang, kenaikan harga beras ini turut berdampak pada penghasilanya yang turun mencapai 30%-50% lantaran konsumen membatasi penjualan beras.

"Omzet kita turun, karena pembeli biasa beli 15 kg, sekarang hanya 10 kg," jelas Yudi.

Namun, ia tidak kesulitan mendapatkan pasokan beras dari pasar induk beras cipinang.

Sebelumnya, Direktur utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo mengklaim harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) jenis medium sudah turun 11%.

Penurunan ini terjadi secara bertahap sejak Perum Bulog menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mulai awal September lalu.

"Jadi seiring penambahan stok harga (beras medium) menurun 11% dari Rp 12.600/kg menjadi Rp 11.185/kg per hari ini," kata Pamrihadi.

Baca Juga: Bulog Akui Tak Maksimal Serap Beras Milik Petani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×