kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   17.000   0,89%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Akan Terjadi Hingga 28 Agustus 2025


Minggu, 24 Agustus 2025 / 07:08 WIB
BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Akan Terjadi Hingga 28 Agustus 2025
ILUSTRASI. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem terjadi hingga 28 Agustus 2025.


Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem terjadi hingga 28 Agustus 2025. Mengutip laman BMKG, beberapa wilayah di Indonesia berpotensi mengalami pembentukan awan hujan yang cukup signifikan. 

Kondisi ini dipicu interaksi berbagai faktor atmosfer skala global, regional, hingga lokal, yang mempertahankan atmosfer dalam kondisi labil dan mendukung perkembangan awan konvektif. 

"Aktivitas tersebut berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga lebat," sebut BMKG, Sabtu (23/8/2025). 

Cuaca ekstrem dipengaruhi fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), yang saat ini berada pada fase tiga yakni di Samudra Hindia bagian timur dan diperkirakan akan menguat, lalu bergeser ke fase empat memasuki wilayah Indonesia. 

Pada skala regional, kondisi tersebut diperkuat gelombang tropis seperti Gelombang Kelvin, Rossby Ekuator, dan Mixed Rossby-Gravity yang terpantau aktif di wilayah Sumatra, Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku, dan sebagian Papua. 

Selain itu, gelombang berfrekuensi rendah (low frequency) juga persisten aktif di Lampung, sebagian Jawa dan Kalimantan, serta sebagian besar wilayah timur Indonesia, sehingga mendukung proses pembentukan awan hujan di area tersebut. 

Baca Juga: Gempa Bekasi M4,7 Guncang Jakarta dan Sekitarnya, BMKG Ungkap Penyebab

Faktor lain yang turut memperkuat potensi hujan ialah sirkulasi siklonik di Samudra Pasifik utara Papua Barat yang memicu perlambatan angin dari Samudra Pasifik utara, Papua Barat Daya, hingga Samudra Pasifik timur Filipina. 

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari pesisir barat daya Bengkulu hingga Sumatra Selatan, dari pesisir selatan Jawa Timur hingga Jawa Barat, dari Selat Makassar bagian selatan hingga Kalimantan Selatan, dari Laut Sulu hingga Filipina bagian Selatan, dari Teluk Bone hingga Sulawesi Tengah, di Laut Sulawesi, serta dari Laut Halmahera hingga Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya. 

"Keberadaan zona konvergensi dan belokan angin ini menjadi pemicu tambahan bagi pertumbuhan awan hujan di wilayah yang terlewati," papar BMKG. 

BMG mencatat, hingga 24 Agustus 2025, cuaca didominasi berawan sampai hujan ringan. Masyarakat perlu mewaspadai peningkatan hujan dengan intensitas sedang di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua. 

Hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang dapat terjadi. Sementara, pada periode 25-28 Agustus 2025 diprediksi cuaca cerah berawan hingga hujan ringan. 

"Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan NTB," jelas BMKG.

Baca Juga: BMKG Catat Gempa Susulan Kembali Guncang Bekasi, Hanya 41 Menit dari Gempa Pertama

Lalu Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua.

Menghadapi potensi cuaca ekstrem itu, BMKG mengimbau masyarakat waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir. 

Kemudian, menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang. 

Tetap gunakan tabir surya dan cukupi asupan cairan tubuh, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu pada periode musim kemarau. Anda dapat memantau informasi cuaca terkini melalui situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi Sepekan ke Depan", Klik untuk baca: https://lestari.kompas.com/read/2025/08/23/221800186/bmkg--cuaca-ekstrem-berpotensi-terjadi-sepekan-ke-depan?source=headline.

Selanjutnya: UMKM Bisa Naik Kelas, Ini Syarat dan Tahapan Pengajuan KUR BNI Agustus 2025

Menarik Dibaca: Intip Cara Memperbaiki Insight Instagram Tidak Tersedia atau Berhenti Berfungsi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×