Reporter: Umar Tusin | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) bakal merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 pada Rabu (5/2). Sejumlah ekonom pun sudah menghitung proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun lalu.
Bank Indonesia (BI) sendiri optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 bisa mencapai 5,1%. Sementara itu, Ekonom Institute Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menghitung, ekonomi Indonesia di tahun lalu bisa sebesar 5%.
Posisi ini lebih rendah dari proyeksi BI karena beberapa faktor pendorong. Seperti adanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, instabilitas geopolitik, Brexit, pemilu serentak, dan perlambatan konsumsi domestik yang akhirnya membuat ekonomi tanah air hanya 5%.
Baca Juga: LPEM FEB UI memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,0% yoy
Menurut Bhima, konsumsi rumah tangga juga cenderung melambat bahkan pada saat momen Natal, tahun baru, dan Lebaran tahun lalu. "Sementara itu, pertumbuhan investasi selama 2019 masih stabil yang berada diantara 4,3% – 4,9%," kata dia.
Dari sisi ekspor dan impor, pertumbuhan ekspor masih minim karena hanya 0,5% - 2% di tahun lalu. Namun, impor malah melambat dan turun 7% yoy. Kinerja ekspor masih rendah, akan tetapi dibantu oleh menurunnya impor secara tajam sehingga nett ekspor masih positif.
Ekonom Indo Premier Luthfi Ridho juga menghitung, pertumbuhan ekonomi selama tahun 2019 sebesar 5,04%. Posisi ini sudah lebih baik dibandingkan dengan negara-negara serumpun secara umum.
Faktor pendorong utama masih berasal dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,0%. Selain itu pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tahun 2019 diprediksi naik 4,80% dan pertumbuhan belanja negara mencapai 5,24%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News