kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Nilai Penggunaan Mata Uang Lokal (LCT) Hingga Oktober 2023 Naik 55%


Jumat, 24 November 2023 / 09:22 WIB
Nilai Penggunaan Mata Uang Lokal (LCT) Hingga Oktober 2023 Naik 55%
ILUSTRASI. Bank Indonesia


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rata-rata nilai transaksi penggunaan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) terus bertambah. Bank Indonesia (BI) menyebut, dari awal tahun 2023 hingga Oktober 2023, rata-rata nilai transaksi LCT mencapai ekuivalen US$ 5,40 miliar. 

“Posisi September 2023 kan sekitar US$ 4,92 miliar. Sehingga, kalau melihat angka pada Oktober 2023, diinformasikan ada kenaikan,” ungkap Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti, Kamis (23/11). 

Baca Juga: Bos BI: Suku Bunga 6% Konsisten untuk Jaga Inflasi di Level 3,2% di Tahun 2024

Capaian ini juga manis bila dibandingkan dengan total nilai transaksi pada Oktober 2022. Destry bilang, bila dibandingkan dengan tahun lalu, total nilai transaksi LCT pada Oktober 2023 naik 55% (YoY). 

Selain nilai yang terus berkembang, Destry bilang jumlah pelaku LCT juga meningkat. 

Pada Oktober 2023, total pelaku LCT tercatat 2.414, atau naik bila dibandingkan dengan September 2023 yang sejumlah 2.287 pelaku, serta naik bila dibandingkan akhir tahun 2022 yang sejumlah 1.700 pelaku. 

Bank sentral menyambut baik perkembangan ini. Mengingat, salah satu tujuan pengembangan LCT adalah untuk mengurangi ketergantungan dengan mata uang negara utama. 

Plus, ini sebagai salah satu langkah yang ditempuh oleh bank sentral dalam menjaga nilai tukar untuk lebih stabil, di tengah gejolak ketidakpastian global. 

Baca Juga: Per 22 November 2023, Rupiah Melemah 0,04% Dibanding Akhir Tahun 2022

“Jadi artinya, perkembangan ini secara bertahap menunjukkan ada diversfiikasi dari valas yang ada di pasar domestik,” kata Destry. 

Adapun saat ini, Indoensia sudah memiliki kerja sama LCT dengan Malaysia, Jepang, Thailand, China, dan yang terbaru dengan Korea Selatan. 

Bi juga sudah memiliki perjanjian kerja sama penggunaan pembayaran lewat QR antarnegara bersama dengan Malaysia, Thailand, dan Singapura. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×