kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Nilai Local Currency Transaction (LCT) Hingga September 2023 Setara US$ 4,92 Miliar


Jumat, 20 Oktober 2023 / 08:55 WIB
Nilai Local Currency Transaction (LCT) Hingga September 2023 Setara US$ 4,92 Miliar
ILUSTRASI. Rata-rata nilai transaksi penggunaan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) terus bertambah.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rata-rata nilai transaksi penggunaan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) terus bertambah. 

Bank Indonesia (BI) menyebut, dari awal tahun 2023 hingga September 2023, rata-rata nilai transaksi LCT mencapai ekuivalen US$ 4,92 miliar. 

"Posisi September 2023 naik terus menjadi US$ 4,92 miliar, dari posisi bulan sebelumnya US$ 4,3 miliar," tutur Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti, Kamis (19/10) di Jakarta. 

Destry bilang, transaksi yang mendominasi adalah dengan Malaysia. Rata-rata nilai transaksi LCT dengan negeri Malaysia mencakup 37% dari total transaksi. Kemudian disusul dengan transaksi dengan negara Jepang. 

Baca Juga: BI Perluas Kerja Sama Mata Uang Lokal, Jajaki Vietnam, Brunei, Kamboja dan India

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan. Tren positif penggunaan LCT terlihat di seluruh negara mitra. 

Adapun hingga saat ini, Indonesia sudah memiliki kerja sama dengan Malaysia, Jepang, Thailand, China, dan yang terbaru Korea Selatan. 

Dengan perkembangan tersebut, baik Perry maupun Destry optimistis, rata-rata transaksi LCT akan meningkat ke depannya. 

BI juga akan berusaha memperluas kerja sama ini dengan negara-negara lain. Adapun kerja sama LCT dilakukan salah satunya untuk mengurangi ketergantungan dengan mata uang negara utama. 

Ini juga sebagai salah satu langkah yang ditempuh oleh bank sentral dalam menjaga nilai tukar untuk lebih stabil, meski ada gejolak ketidakpastian global. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×