kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.197   -17,00   -0,11%
  • IDX 7.101   4,31   0,06%
  • KOMPAS100 1.062   -0,16   -0,01%
  • LQ45 836   -0,04   -0,01%
  • ISSI 215   0,08   0,04%
  • IDX30 427   0,29   0,07%
  • IDXHIDIV20 515   1,86   0,36%
  • IDX80 121   -0,07   -0,06%
  • IDXV30 125   -0,20   -0,16%
  • IDXQ30 143   0,19   0,13%

Nilai kerja sama Indonesia-China US$ 32 miliar


Rabu, 02 Oktober 2013 / 22:13 WIB
Nilai kerja sama Indonesia-China US$ 32 miliar
ILUSTRASI. Pilihan Ekonomis di Serinya, Ini Harga Sepeda Gunung Polygon Siskiu D5 Edisi Mei 2022


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pertemuan bilateral antara Indonesia dan China menghasilkan sebuah kesepakatan kerja sama yang cukup besar.

Ada 21 perusahaan yang melakukan agreement bernilai US$ 32 miliar yang diteken di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden China Xi Jinping

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, Indonesia dan China sepakat membangun kawasan industri terpadu di Indonesia bagian Timur.

Nantinya, di sana akan dibangun Smelter, dan payung hukumnya di teken pada kedatangan Xi di Indonesia kali ini.

"China ingin membangun smelter di kawasan Indonesia bagian Timur yang ada sumber mineralnya seperti di Sulawesi dan Kalimantan," terang Hidayat usai mengikuti pertemuan bilateral Indonesia China di Istana Merdeka, Rabu (2/10).

Di kawasan Indonesia Timur yakni di Kalimantan dan Papua akan dibangun sejumlah proyek infrastruktur seperti smelter, railway, serta transportasi umum dan batubara.

Dari 21 perusahaan yang melakukan kesepakatan kerja sama, sembilan di antaranya perusahaan smelter yang akan membangun batubara. Satu perusahaan di antaranya, telah memiliki teknologi baru yakni Gasifikasi batubara.

Perusahaan tersebut juga akan menandatangani joint venture agreement di hadapan kedua Presiden SBY dan Xi Jinping, Kamis besok (3/10).

Hidayat menargetkan, mulai tahun depan, sebagian perusahaan yang melakukan agreement itu sudah mulai merealisasikan pembangunan infrastruktur.

Nantinya, Kementerian Perindustrian akan langsung memantau dan mengawasi realisasi kerja sama tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×