Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok di Istana Merdeka, Rabu (2/10) menghasilkan enam poin kerja sama komprehensif.
Perjanjian kerja sama komprehensif itu meliputi bidang ekonomi dan pembangunan, investasi, perdagangan, serta pariwisata.
Kerja sama tersebut diteken oleh kedua kepala negara, yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden China Xi Jinping.
Keenam poin kerja sama itu, pertama persetujuan Program Pengembangan kerja sama Ekonomi Indonesia-Tiongkok untuk 5 tahun ke depan, yang ditandatangani oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Mendag RRT Gao Hucheng.
Kedua, persetujuan antara Pemerintah RI dengan Pemerintah RRT tentang Kawasan Industri Terintegrasi Indonesia-Tiongkok yang ditandatangani oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri Perdagangan RRT, Gao Hucheng.
Ketiga, Nota Kesepahaman tentang kerja sama perikanan antara Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dengan Kementerian Pertanian RRT yang ditandatangani oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Cicip Sjarif Sutardjo dan Menteri Luar Negeri (Menlu) RRT Wong Yi.
Keempat, Nota Kesepahaman tentang kerja sama pariwisata antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dengan Administrasi Pariwisata Nasional RRT yang ditandatangani oleh Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif, Mari Elka Pangestu dan Menlu RRT Wong Yi.
Kelima, Nota Kesepahaman tentang kerja sama bidang Metereologi dan Klimatologi antara Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI dengan Administrasi Metereologi RRT yang ditandatangani oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan dan Menlu RRT Wong Yi.
Keenam, perjanjian antara pemerintah Indonesia dan RRT tentang kerja sama dalam Eksplorasi dan Pemanfaatan Luar Angkasa untuk Maksud Damai, yang ditandatangani oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi I Gusti Muhammad Hatta dan Menteri Riset dan Teknologi RRT, Ma Shingrui.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News