kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.199   58,32   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   10,55   0,96%
  • LQ45 877   11,13   1,28%
  • ISSI 220   0,58   0,27%
  • IDX30 448   5,78   1,31%
  • IDXHIDIV20 540   5,39   1,01%
  • IDX80 127   1,30   1,03%
  • IDXV30 134   0,24   0,18%
  • IDXQ30 149   1,59   1,08%

NFA Tekankan Pengadaan CBP 2024 Utamakan Produksi Dalam Negeri


Jumat, 03 November 2023 / 15:24 WIB
NFA Tekankan Pengadaan CBP 2024 Utamakan Produksi Dalam Negeri
ILUSTRASI. Jokowi menceritakan saat ini tidak mudah untuk mencari beras impor. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung adanya perubahan iklim yakni El Nino, yang berimbas pada produksi beras dalam negeri anjlok. 

Jokowi menceritakan saat ini tidak mudah untuk mencari beras impor. Pasalnya 22 negara sudah menghentikan dan mengurangi ekspornya untuk mengutamakan kebutuhan dalam negerinya.

Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Rachmi Widiriani mengatakan,  tahun depan untuk pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) akan diutamakan dari dalam negeri. Oleh karenanya, peningkatan produktivitas padi menjadi prioritas tahun depan. 

"Peningkatan produksi beras menjadi prioritas 2024. Pengadaan untuk CBP diutamakan dari produksi dalam negeri," kata Rachmi kepada Kontan.co.id, Jumat (3/11).

Baca Juga: Bulog: 200.000 Ton Beras Impor Sisa Kuota Tahun 2023 Segera Masuk

Meski demikian, Rachmi menyebut untuk rencana impor tahun depan menjadi opsi. Hanya saja Ia menegaskan apabila impor kembali dilakukan akan dilaksanakan secara terukur.

"Rencana impor sudah ada, tetap dilakukan secara terukur dan bertahap. Jumlah dan waktu kedatangan juga di atur agar tidak mencederai petani yang sedang panen," jelasnya.

Adapun penugasan untuk CBP yang dikelola Perum Bulog tahun depan direncanakan masih di angka 2,4 juta ton. Sedangkan, CBP yang ada di Bulog saat ini masih sekitar 1,4 juta ton. Dimana stok di akhir Desember nanti ditargetkan minimal 1,2 juta ton untuk carry over masuk ke awal 2024 mendatang. 

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto memastikan, stok CBP yang dikuasai Bulog jumlahnya sangat aman sampai dengan tahun depan melalui tambahan penugasan impor beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.

Adapun stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,45 juta ton. Kemudian dengan tambahan baru penugasan impor dari pemerintah ini, maka jumlahnya akan makin kuat untuk kebutuhan penyaluran sampai dengan tahun depan guna mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat.

“Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, Bulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton," kata Suyamto.

Baca Juga: Stok Beras 1,45 Juta Ton, Bulog Pastikan CBP Aman Hingga Tahun Depan

Ia menjelaskan, meski pemerintah memberikan tambahan kuota penugasan impor kepada Perum Bulog sebanyak 1,5 juta ton, pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri.

Selanjutnya, terkait asal negara impor Bulog akan melaksanakan penugasan importasi beras dari negara mana saja yang memungkinkan dan memenuhi semua standar persyaratan. 

Suyamto menyebut, saat ini pihaknya sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan dan Myanmar. 

"Selanjutnya kita juga akan menjajaki dengan India dan Kamboja maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan," tambah Suyamto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×