kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Meski Masih Ekspansif, PMI Manufaktur Indonesia Masih Kalah dari Thailand


Selasa, 02 Mei 2023 / 17:56 WIB
Meski Masih Ekspansif, PMI Manufaktur Indonesia Masih Kalah dari Thailand
ILUSTRASI. Purchasing Managers? Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2023 yang berada di level 52,7


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA . Aktivitas sektor industri manufaktur di tanah air masih cukup menggeliat. Hal ini tercemin dari capaian Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2023 yang berada di level 52,7. Posisi tersebut naik 0,8 poin jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berada di level 51,9.

Meski masih ekspansif, jika dibandingkan dengan Thailand PMI Manufaktur di negara tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia. PMI Manufaktur Thailand tercatat berada di level 60,4 pada April 2023, meningkat drastis dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar 53,1.

S&P Global menyatakan, kondisi sektor manufaktur Thailand yang meningkat tersebut menjadi yang terbesar. Peningkatan ini ditandai dengan pembelian dan input yang melonjak ke rekor tertinggi dan juga menandakan ekspansi yang cepat.

Sebelumnya PMI Manufaktur Indonesia sempat lebih unggul dari Thailand bahkan Tiongkok pada akhir  2021 lalu. Kala itu PMI Manufaktur Indonesia tercatat sebesar 53,5 sedangkan Thailand sebesar 50,6 dan Tiongkok sebesar 49,9.

Baca Juga: Pengusaha Yakin PMI Manufaktur Indonesia Terus Ekspansif Jika Syarat Ini Terpenuhi

PMI Manufaktur di ASEAN yang berada di posisi unggul selanjutnya  adalah Myanmar yang berada di level 57,4 pada April alias naik dari bulan sebelumnya yang berada di level 55,5.

Economist at S&P Global Market Intelligence, Maryam Baluch mengatakan, PMI Manufaktur Myanmar terus mengalami perbaikan sejak Februari 2023. Sebelumnya selama tiga tahun terakhir, kinerja manufaktur di negara tersebut mengalami perlabatan.

“Permintaan yang tajam di negeri tersebut membuat perusahaan meningkatkan produksi mereka. Selain itu jumlah pekerjaan juga mulai melonjak untuk pertama kali sejak 10 bulan terakhir,” kata Myanmar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/5).

Selain Thailand dan Myanmar, PMI Manufaktur Indonesia tercatat masih unggul dibandingkan negara ASEAN. PMI Menufaktur Filipina berada di level 51,4 atau turun dari bulan sebelumnya yang sebesar 52,5. Kemudian, PMI Manufaktur Malaysia  berada di level 48,8 atau masih sama dengan bulan sebelumnya.

Sementara itu, S&P Global belum merilis angka PMI Manufaktur Singapura dan Vietnam. Akan tetapi, mengacu pada data bulan Maret, PMI Manufaktur Vietnam berada di level 47,7 atau turun dari bulan sebelumnya yang sebesar 51,2. Sementara itu, Singapura berada di level 52,6 atau naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 49,6.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×