kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menteri PUPR targetkan proyek jalan tol Cisumdawu akan selesai di akhir 2020


Sabtu, 21 September 2019 / 23:00 WIB
Menteri PUPR targetkan proyek jalan tol Cisumdawu akan selesai di akhir 2020


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 61,7 Km dapat selesai pada akhir tahun 2020. Tol Cisumdawu dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). 

Dari enam seksi, Seksi 1&2 yang dikerjakan oleh Pemerintah sebagai dukungan meningkatkan kelayakan investasi dan Seksi 3-6 dikerjakan oleh PT. Citra Karya Jabar Tol (CKTJ) selaku investor. 

Progresnya hingga 16 September 2019, untuk Seksi 1 Cileunyi-Ranca Kalong sepanjang 10,5 Km telah rampung 47,7%, Seksi 2 Cileunyi-Sumedang sepanjang 17,9 Km untuk fase I sepanjang 7,2 Km telah rampung 100% dan fase II sepanjang 10,7 Km sudah 71,1%. 

Baca Juga: Kementerian PUPR gunakan teknologi modular di Irigasi sungai Gugubali Maluku Utara

Sementara untuk porsi investor, Seksi 3 dari Sumedang-Cimalaka sepanjang 4 Km sudah 80% dan Seksi 4-6 masih dalam proses pembebasan lahan.    

“Pembebasan lahan masih berlanjut seperti di Seksi 6 ada lahan milik Perhutani, dalam beberapa hari ini rekomendasi teknis dari Gubernur Jawa Barat akan keluar sehingga konstruksi bisa dilakukan. Kita upayakan seluruhnya 61,7 Km masih optimis seluruhnya akan selesai akhir tahun 2020,” kata Menteri Basuki belum lama ini.

Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga terus meningkatkan koordinasi untuk mempercepat pembebasan lahan dengan instansi lainnya yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sumedang, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan instansi terkait lainnya. 

Baca Juga: Maret tahun depan, seluruh Jadebotabek tersambung jalan tol

Pembebasan lahan sudah dilaksanakan sesuai prosedur, dimana apabila tidak terjadi kesepakatan harga lahan yang telah ditetapkan oleh penilai independen dilakukan konsinyasi atau titip uang ganti rugi di Pengadilan. 

Kebutuhan Biaya pengadaan lahan tahun anggaran 2019 juga mengalami kenaikan dari semula Rp 700 miliar menjadi Rp 1,4 triliun. Akibatnya perlu dilakukan pembaruan nota kesepahaman antara BPJT, PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dengan Badan Layanan Umum (BLU) dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

"PT CKTJ sudah siap membayar ganti rugi namun masih menunggu penandatanganan MoU baru. Biasanya dilakukan seremoni penandatanganan,  namun saya minta langsung diedarkan untuk ditandatangani," jelas Menteri Basuki.

Pembangunan fasos fasum yang terkena Pembangunan Jalan Tol juga akan dilakukan seperti penggantian Sekolah Dasar, Kantor Desa, Polindes, Gedung Laundry termasuk Sumur Deepwell milik IPDN. 

Baca Juga: Menteri PUPR terus dorong pembangunan terowongan jalan

Khusus untuk SDN Cijolang di Desa Margaluyu Kecamatan Tanjung Sari yang saat ini terkepung Pekerjaan Galian Tol Cisumdawu akan dilaksanakan oleh PT CKTJ dalam waktu tiga bulan di mana lahan pengganti telah disiapkan oleh Pemda Sumedang. 

Sementara itu sambil menunggu proses pembangunan sekolah pengganti selesai dibangun proses belajar mengajar akan dipindahkan ke pesantren yang berjarak 200 m dari lokasi SD saat ini.

Sementara untuk Seksi 3-6 sepanjang 33,2 Km yang dikerjakan oleh PT. CKTJ progresnya adalah untuk Seksi 3 Sumedang-Cimalaka sepanjang 4 Km, konstruksinya telah selesai 80% dan akan rampung pada akhir 2019. Untuk seksi 4-6 masih dalam proses pembebasan lahan. 

Baca Juga: Jalan tol layang Jakarta-Cikampek II akan dilakukan uji beban menggunakan 16 truk

Tol Cisumdawu menghubungkan Tol Purbaleunyi dengan Tol Cipali sehingga memperlancar arus lalu lintas kendaraan dari Bandung yang menuju Utara Jawa seperti Bandara Kertajati di Majalengka dan mendukung pengembangan kawasan “segitiga emas” Cirebon-Subang-Majalengka (Rebana) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×