kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri PUPR: Proyek infrastruktur sesuai target


Kamis, 05 Januari 2017 / 17:19 WIB
Menteri PUPR: Proyek infrastruktur sesuai target


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimis target pembangunan infrastruktur masih sesuai dengan target. Raihan kinerja tahun 2016, masih sejalan dengan target yang ditetapkan dalam RPJMN dan Renstra Kementerian PUPR 2015-2019.

Penyerapan anggaran Kementerian PUPR tahun 2016 per 4 Januari 2017 mencapai 90,76% untuk progres keuangan dan 96,40% untuk progres fisik dari pagu tahun 2016 sebesar Rp 91,21 triliun.

"Diperkirakan progres keuangan akan mencapai 92% karena saat ini proses input oleh satuan kerja PUPR masih belum selesai," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam siaran persnya, Kamis (5/1).

Mengutip data Kementerian PUPR, dalam mendukung ketahanan air dan pangan, tercatat pada 2016 Direktorat Jenderal (Ditjen) SDA berhasil memulai pembangunan delapan bendungan baru yang ditandai dengan ditandanganinya kontrak pekerjaan pembangunan.

Kedelapan bendungan tersebut diantaranya Bendungan Way Sekampung di Lampung, Bendungan Ciawi, Bendungan Leuwikeris, Bendungan Cipanas, dan Bendungan Sukamahi di Jawa Barat, Bendungan Kuwil Kawangkoan di Sulawesi Utara, Bendungan Ladongi di Sulawesi Tenggara serta Bendungan Napun Gete di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dengan dibangunnya delapan bendungan tersebut diproyeksikan dapat menambah jumlah tampungan air untuk keperluan irigasi dengan total volume sebesar 368,44 juta meter kubik untuk mengairi lahan irigasi sebesar 34,574 hektar.

Selain untuk keperluan irigasi, pembangunan delapan bendungan dengan total biaya sekitar Rp 9,8 triliun tersebut juga diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 9,08 meter kubik per detik, memenuhi kebutuhan listrik sebesar 20,56 megawatt, dan mereduksi banjir sebanyak 1,595 meter kubik per detik.

Sementara untuk dukungan konektivitas, melalui Ditjen Bina Marga telah mengoperasikan jalan tol sepanjang 44 kilometer (km) di 2016, antara lain jalan tol Krian-Mojokerto sepanjang 18,5 km, jalan tol Pejagan-Pemalang seksi I dan II sepanjang 20,2 km, dan jalan tol Kertosono-Mojokerto seksi III sepanjang 5 km.

Secara keseluruhan dalam dua tahun (2015-2016) kabinet kerja, panjang jalan tol yang mulai beroperasi mencapai 176 km, dan secara akumulatif akan bertambah hingga 400 km pada akhir 2017 ini.

Beberapa jalan tol lainnya juga telah dilakukan penandatangan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) di akhir 2016, di antaranya Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) sepanjang 36,84 km dan jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) sepanjang 38,29 km.

Kedua jalan tol ini membantu meningkatkan pelayanan jalan tol dengan memecah kemacetan yang terjadi pada ruas masing-masing. “Manfaatnya masing-masing jalan tol yaitu diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kepadatan lalu lintas di wilayah sekitarnya, terutama memperlancar distribusi yang dapat mengurangi biaya logistik secara ekonomis," kata Basuki.

Di bidang perumahan, Kementerian PUPR di 2016 berhasil mencatat capaian Program Satu Juta Rumah yang mencapai angka 805.169 unit rumah. Berdasarkan data yang dimiliki Ditjen Penyediaan Perumahan, untuk pembangunan rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) mencapai angka 569.382 unit. Sedangkan rumah non MBR terbangun sebanyak 235.787 unit rumah.

Basuki menerangkan, adanya peningkatan jumlah capaian pembangunan rumah di tahun 2016 lalu diharapkan dapat terus memacu pembangunan rumah di Indonesia. Selain pasar perumahan yang terbuka cukup luas, pemerintah pun terus mendorong peran serta aktif dari para pemangku kepentingan bidang perumahan untuk mendukung Program Satu Juta Rumah ini.

“Jika tahun 2015 lalu jumlah capaian Program Satu Juta Rumah sekitar 700 ribuan unit dan 2016 ini mencapai lebih dari 800 ribu unit atau 805.169 unit rumah, maka tahun 2017 ini kami lebih optimis program ini bisa terus ditingkatkan. Apalagi kebutuhan rumah bagi masyarakat di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya," ujar Basuki.

Untuk mendukung pengembangan kawasan permukiman, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya berhasil menyelesaikan pembangunan SPAM yang tersebar di sejumlah daerah, yakni SPAM Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo di Jawa Tengah, SPAM Mataram, SPAM Pontianak Tahap 1.

Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya pada tahun 2016 lalu juga mendapatkan tugas khusus untuk melakukan rehabilitasi sejumlah bangunan penting di Indonesia, yakni rehabilitasi venue olahraga Gelora Bung Karno yang diperuntukkan untuk ASIAN Games 2018 dan menyelesaikan perbaikan tujuh Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang semuanya berhasil rampung pada Desember 2016.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×