kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mentan sebut kawasan food estate di Kalteng terapkan teknologi pertanian modern


Jumat, 09 Oktober 2020 / 20:57 WIB
Mentan sebut kawasan food estate di Kalteng terapkan teknologi pertanian modern
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo meninjau lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan baru dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (8/10/2020).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Pemerintah tengah mengembangkan kawasan lumbung pangan (food estate) di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pengembangan food estate di Kalteng akan dijadikan sebagai lahan percontohan dengan penerapan penggunaan teknologi pertanian modern.

Dia juga mengatakan, dengan pengembangan kawasan food estate di Provinsi Kalteng akan di bangun model bisnis berbasis korporasi pertanian.

Nantinya akan dilakukan pengembangan lumbung pangan secara terintegrasi mencakup berbagai komoditas seperti tanaman pangan, perkebunan, hortikultura bahkan peternakan di suatu kawasan.

Baca Juga: Selain padi, lahan food estate akan ditanami jeruk, bawang merah hingga budidaya

"Bapak Presiden bahkan sedikit menekankan bahwa rakyat (petani) nantinya jangan jual gabah lagi harus jual beras. Artinya semua harus hilirisasi dan industrinya harus dirancang dengan baik," kata Syahrul dalam keterangan tertulis, Jumat (9/10).

Syahrul berharap, penerapan mekanisasi serta teknologi pertanian dalam proyek ini bisa mengoptimalkan rawa menjadi lahan pertanian produktif dan meningkatkan produksi pertanian.

Menurutnya,  kelompok tani akan menggarap lahan seluas 100 ha sehingga nantinya lahan per 1.000 ha akan digarap oleh gabungan kelompok tani kemudian ada korporasi yang lebih besar lagi untuk 10.000 ha.

Syahrul menjelaskan, nantinya pemerintah daerah dan masyarakat Kalimantan Tengah serta para bupati menjadi pihak yang utama dalam penanganan pangan yang ada meskipun berbagai kementerian tetap ikut turun tangan.

Baca Juga: Jokowi tinjau lahan 30.000 ha food estate yang mulai digarap gunakan teknologi tinggi

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy mengatakan, pengembangan kawasan food estate Kalteng dilakukan dengan teknologi optimalisasi lahan rawa secara intensif guna meningkatkan produk dan indeks pertanaman (IP).

Komponen teknologi menggunakan varietas unggul baru (VUB) potensi hasil tinggi, pengelolaan lahan, tata air mikro ( TAM) pembenah tanah, pemupukan berimbang, pengendalian OPT terpadu dan mekanisasi pertanian.

Adapun, tahun ini pengembangan  food estate di Kalteng ini dilakukan di lahan percontohan seluas 30.000 ha, dimana 10.000 ha berada di Kabupaten Pulang Pisau dan 20.000 ha berada di Kabupaten Kapuas.

"Lahan ini lahan intensifikasi artinya jaringan irigasi nya sudah baik, baik itu irigasi primer, irigasi sekunder maupun irigasi tersier itu yang kita optimalkan di 2020 ini seluas 30.000 hektar," jelas Sarwo.

Baca Juga: Hari ini, Jokowi terbang ke Kalteng tinjau food estate

Sarana alat mesin pertanian yang disediakan mencapai 1.232 unit yang terdiri dari traktor roda 2, traktor roda 4 dan transplanter. Selain itu, teknologi drone juga dihadirkan untuk menanam dengan sistem tabur.

Ketersediaan sarana produksi untuk 30.000 ha pada tahun  2020 ini pun terpenuhi. Yakni terdiri dari dolomit 1 ton per hektar, herbisada 4 liter per hektar, pupuk hayati 4 liter per hektar, urea 200 kg per hektar, NPK 200 kg per hektar.

Ketersediaan benih pun tercukupi meliputi benih padi, benih hortikultura (jeruk, kelengkeng, durian dan cabai), kelapa genjah, itik dan kandangnya.

Selanjutnya: Mulai ada tren, asing hanya ingin biayai korporasi yang ramah lingkungan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×