Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
Komponen teknologi menggunakan varietas unggul baru (VUB) potensi hasil tinggi, pengelolaan lahan, tata air mikro ( TAM) pembenah tanah, pemupukan berimbang, pengendalian OPT terpadu dan mekanisasi pertanian.
Adapun, tahun ini pengembangan food estate di Kalteng ini dilakukan di lahan percontohan seluas 30.000 ha, dimana 10.000 ha berada di Kabupaten Pulang Pisau dan 20.000 ha berada di Kabupaten Kapuas.
"Lahan ini lahan intensifikasi artinya jaringan irigasi nya sudah baik, baik itu irigasi primer, irigasi sekunder maupun irigasi tersier itu yang kita optimalkan di 2020 ini seluas 30.000 hektar," jelas Sarwo.
Baca Juga: Hari ini, Jokowi terbang ke Kalteng tinjau food estate
Sarana alat mesin pertanian yang disediakan mencapai 1.232 unit yang terdiri dari traktor roda 2, traktor roda 4 dan transplanter. Selain itu, teknologi drone juga dihadirkan untuk menanam dengan sistem tabur.
Ketersediaan sarana produksi untuk 30.000 ha pada tahun 2020 ini pun terpenuhi. Yakni terdiri dari dolomit 1 ton per hektar, herbisada 4 liter per hektar, pupuk hayati 4 liter per hektar, urea 200 kg per hektar, NPK 200 kg per hektar.
Ketersediaan benih pun tercukupi meliputi benih padi, benih hortikultura (jeruk, kelengkeng, durian dan cabai), kelapa genjah, itik dan kandangnya.
Selanjutnya: Mulai ada tren, asing hanya ingin biayai korporasi yang ramah lingkungan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News