kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menristek tegaskan komitmen pemerintah mengembangkan sepeda motor listrik


Rabu, 27 November 2019 / 18:31 WIB
Menristek tegaskan komitmen pemerintah mengembangkan sepeda motor listrik
ILUSTRASI. Pengunjung mencoba motor listrik ECGO (Easy Go) 2 yang ada di pameran otomotif GIIAS 2019 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Sabtu (27/7/2019).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah hingga saat ini terus mendukung pengembangan kendaraan listrik. Meski begitu, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Soemantri Brodjonegoro mengatakan, Indonesia akan fokus pada produksi sepeda motor listrik terlebih dahulu sehingga bisa menjadi awal keterlibatan Indonesia dalam industri kendaraan listrik.

Bambang mengatakan, sebagai tahap awal, Indonesia akan memproduksi motor listrik secara massal. Pasalnya, dari tingkat kesiapan teknologi, sepeda motor listrik lebih siap diproduksi secara massal dibandingkan kendaraan lain.

Baca Juga: Pelaku usaha masih menunggu aturan teknis soal kendaraan listrik

Dia menyebut, dalam beberapa waktu ke depan, produsen sepeda motor listrik lokal, PT Gesits Technologies Indo (GTI) sudah siap memproduksi sepeda motor listrik secara massal. Menurutnya, tingkat kesiapan teknologi sepeda motor Gesits ini sudah mencapai level 9.

"Sekarang mereka [Gesits] sedang dalam tahap untuk persiapan komersialisasi, jadi kita harapkan pada tahun depan atau 2021 harusnya sudah siap [produksi secara massal]," tutur Bambang, Rabu (27/11).

Menurutnya, selama ini pemerintah terus mendukung Gesits untuk mengembangkan sepeda motor listrik, mulai dari membantu riset sampai akhirnya bisa menjadi satu produk.

"Kita mendukung pada setiap tahap, sehingga mereka selalu naik tingkat, sehingga tingkat kesiapan teknologinya naik dari 1 hingga 9," ujar Bambang.

Baca Juga: Ini 10 mobil terlaris di Indonesia periode Oktober 2019

Dia pun tak menampik pihaknya terus melakukan pengembangan mobil listrik. Namun, menurutnya, motor listrik perlu dikembangkan terlebih dahulu mengingat permintaannya yang besar, khususnya di daerah.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×