kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Menko Luhut minta penyusunan protokol usaha hadapi new normal dipimpin Kemenkes


Rabu, 03 Juni 2020 / 22:21 WIB
Menko Luhut minta penyusunan protokol usaha hadapi new normal dipimpin Kemenkes
ILUSTRASI. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan (kanan) berbincang dengan Mendagri Tito Karnavian (kiri). Penyusunan protokol industri tetap mengacu pada standar penanggulangan Covid-19.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta agar penyusunan protokol usaha dalam menghadapi new normal atau kenormalan baru dipimpin oleh Kementerian Kesehatan.

"Di bawah, para pelaku industri banyak yang bingung karena informasi yang ada banyak yang berbeda. Saya sarankan Kemenkes dan satgas memimpin ini, disamakan, tapi tanpa mengubah spesifik-spesifik di industri-industri tersebut," kata Luhut dalam keterangan tertulis, Rabu (3/6).

Dia juga meminta agar penyusunan protokol industri tetap mengacu pada standar penanggulangan Covid-19, yakni menerapkan jaga jarak atau physical distancing, menggunakan masker dan cuci tangan. "Yang penting yang tiga. Jaga jarak, masker dan cuci tangan. Itu soal kecil, tapi kalau kita lakukan dampaknya besar karena menyangkut kepada protokol kesehatan," kata Luhut.

Baca Juga: Penambahan dana penanganan corona menggambarkan dampak pandemi yang makin luas

Luhut pun memastikan pemerintah akan menerapkan protokol kesehatan secara kereta di sektor pariwisata, khususnya di daerah-daerah tujuan turis yang berstatus zona hijau.

Dia mengatakan pemerintah akan terus memantau perkembangan pariwisata. Melihat hasil studi menunjukkan, wisatawan domestik baru melakukan perjalanan paling cepat di akhir Juli atau Agustus dan wisatawan asing baru di September.

Tak hanya itu, Luhut juga meminta kepada Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 agar terus melakukan pembaruan data penanganan covid-19 di Indonesia secara berkala melalui aplikasi Bersatu Lawan Covid-19. Menurutnya, data akurat akan menjadi acuan bagi dunia internasional menilai keseriusan Indonesia menangani pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pemerintah menambah dana penanganan Covid-19 di bidang kesehatan menjadi Rp 87,55 T

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×