kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.502.000   11.000   0,44%
  • USD/IDR 16.794   37,00   0,22%
  • IDX 8.646   36,29   0,42%
  • KOMPAS100 1.197   8,91   0,75%
  • LQ45 860   6,19   0,73%
  • ISSI 309   1,58   0,51%
  • IDX30 440   1,54   0,35%
  • IDXHIDIV20 513   2,02   0,39%
  • IDX80 134   0,88   0,66%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 141   0,83   0,59%

Menko Luhut minta penyusunan protokol usaha hadapi new normal dipimpin Kemenkes


Rabu, 03 Juni 2020 / 22:21 WIB
Menko Luhut minta penyusunan protokol usaha hadapi new normal dipimpin Kemenkes
ILUSTRASI. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan (kanan) berbincang dengan Mendagri Tito Karnavian (kiri). Penyusunan protokol industri tetap mengacu pada standar penanggulangan Covid-19.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta agar penyusunan protokol usaha dalam menghadapi new normal atau kenormalan baru dipimpin oleh Kementerian Kesehatan.

"Di bawah, para pelaku industri banyak yang bingung karena informasi yang ada banyak yang berbeda. Saya sarankan Kemenkes dan satgas memimpin ini, disamakan, tapi tanpa mengubah spesifik-spesifik di industri-industri tersebut," kata Luhut dalam keterangan tertulis, Rabu (3/6).

Dia juga meminta agar penyusunan protokol industri tetap mengacu pada standar penanggulangan Covid-19, yakni menerapkan jaga jarak atau physical distancing, menggunakan masker dan cuci tangan. "Yang penting yang tiga. Jaga jarak, masker dan cuci tangan. Itu soal kecil, tapi kalau kita lakukan dampaknya besar karena menyangkut kepada protokol kesehatan," kata Luhut.

Baca Juga: Penambahan dana penanganan corona menggambarkan dampak pandemi yang makin luas

Luhut pun memastikan pemerintah akan menerapkan protokol kesehatan secara kereta di sektor pariwisata, khususnya di daerah-daerah tujuan turis yang berstatus zona hijau.

Dia mengatakan pemerintah akan terus memantau perkembangan pariwisata. Melihat hasil studi menunjukkan, wisatawan domestik baru melakukan perjalanan paling cepat di akhir Juli atau Agustus dan wisatawan asing baru di September.

Tak hanya itu, Luhut juga meminta kepada Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 agar terus melakukan pembaruan data penanganan covid-19 di Indonesia secara berkala melalui aplikasi Bersatu Lawan Covid-19. Menurutnya, data akurat akan menjadi acuan bagi dunia internasional menilai keseriusan Indonesia menangani pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pemerintah menambah dana penanganan Covid-19 di bidang kesehatan menjadi Rp 87,55 T

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×