kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Menko Airlangga Optimistis Indeks Manufaktur Kembali Ekspansif


Kamis, 15 Agustus 2024 / 19:20 WIB
Menko Airlangga Optimistis Indeks Manufaktur Kembali Ekspansif
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis dengan meningkatnya impor bahan baku penolong dan barang modal yang meningkat, ke depannya indeks PMI Manufaktur Indonesia akan kembali ekspansif ke level 50.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor bahan baku penolong dan barang modal meningkat baik secara bulanan maupun tahunan pada Juli 2024.

Impor bahan baku penolong tercatat sebesar US$ 16,03 miliar atau meningkat 17,21% dari bulan sebelumnya dan meningkat 15,17% dibandingkan periode sama tahun lalu. 

Sementara itu, impor barang modal tercatat sebesar US$ 3,64 miliar, naik 21,21% dari bulan sebelumnya, dan meningkat 2,04% dari tahun sebelumnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis dengan meningkatnya impor bahan baku penolong dan barang modal yang meningkat, ke depannya indeks PMI Manufaktur Indonesia akan kembali ekspansif ke level 50.

Baca Juga: Asaki Terus Desak Pemerintah Lindungi Industri Keramik Dalam Negeri

Sebagaimana yang sudah diketahui, indeks manufaktur atau Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia merosot ke level 49,3 atau berada pada level kontraksi pada Juli 2024 atau turun 1,4 poin dari bulan sebelumnya.

Artinya, PMI Manufaktur Indonesia kembali terkontraksi di bawah level 50 setelah terakhir kali pada Agustus 2021 saat masa pandemi. Di mana pada saat itu PMI Manufaktur berada di level 43,7.

“(PMI Manufaktur RI akan ekspansif) saya sih optimis ini akan menyesuaikan,” tutur Airlangga kepada Kontan, Kamis (15/8).

Airlangga menambahkan, meningkatnya impor bahan baku penolong dan barang modal lebih didorong karena volume, dan pergerakan nilai tukar rupiah.

Dengan meningkatnya impor tersebut, juga menunjukkan pengusaha semakin percaya diri untuk mengembangkan usahanya, sejalan dengan perekonomian yang mulai solid.

“Karena laporan S&P juga mengatakan optimisme daripada pengusaha untuk jangka menengah itu juga masih tinggi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×