kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Menkeu Purbaya Akan Kurangi Penerbitan Utang Pemerintah Seoptimal Mungkin


Sabtu, 11 Oktober 2025 / 07:06 WIB
Menkeu Purbaya Akan Kurangi Penerbitan Utang Pemerintah Seoptimal Mungkin
ILUSTRASI. Membaca Arah Utang Indonesia ; ilustrasi utang luar negeri; hutang luar negeri. Menkeu Purbaya mengungkapkan Kementerian Keuangan akan berupaya untuk mengurangi penerbitan utang pemerintah seoptimal mungkin.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-BOGOR. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, di bawah kepemimpinannya, Kementerian Keuangan akan berupaya untuk mengurangi penerbitan utang pemerintah seoptimal mungkin.

Dengan kata lain, Kemenkeu juga akan berupaya memastikan setiap rupiah hasil utang digunakan secara optimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kita akan coba mengurangi penerbitan utang seoptimal mungkin. Dalam artian kalau saya utang pun itu pemakaiannya harus maksimal jangan ada kebocoran harus menciptakan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan seoptimal mungkin," ungkap Purbaya dalam sambungan virtual Zoom saat Agenda Media Gathering APBN 2026, Bogor, Jumat (11/10/2025).

Baca Juga: Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) Ekspansi ke Sektor Pertambangan

Ia menambahkan, langkah pengendalian utang tersebut akan dibarengi dengan upaya memperketat efisiensi belanja pemerintah. Purbaya menegaskan akan memotong pos pengeluaran yang tidak produktif tanpa mengganggu program prioritas pemerintah.

“Kita akan coba kontrol belanja pemerintah supaya lebih baik sehingga belanja yang tidak perlu bisa saya potong. Bukan berarti saya memotong program pemerintah, tetapi saya memotong program yang tidak efisien dan hanya memboroskan uang negara, yang sebagian diperoleh dari utang,” katanya.

Adapun total outstanding utang pemerintah pusat mencapai Rp 9.138,05 triliun per Juni 2025. Angka tersebut setara dengan 39,86% terhadap produk domestik bruto (PDB), atau hampir mendekati level 40% terhadap PDB, level yang selama ini dijaga oleh pemerintah.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, posisi utang tersebut terdiri atas utang dari pinjaman sebesar Rp 1.157,18 triliun dan penerbitan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 7.980,87 triliun. Total utang itu sedikit menurun dibandingkan posisi Mei 2025 yang mencapai Rp 9.177,48 triliun.

Baca Juga: Gaspol Investasi Demi Laju Ekonomi 8%

Selanjutnya: Deteksi Kesiangan

Menarik Dibaca: Infinix GT 30 Pro Sematkan Mechanical Light Waves, Apa fungsinya? Cek Ulasan Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×