Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan alasan pemerintah menggelontorkan dana Rp 200 triliun dari saldo kas negara (Saldo Anggaran Lebih/SAL) ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Ia menyebut langkah ini sebagai percobaan pertama untuk mengukur seberapa besar dampaknya terhadap penyaluran kredit dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Yang jelas itu kan percobaan pertama," kata Purbaya kepada awak media di Gedung Parlemen, Kamis (11/9).
Baca Juga: Menkeu Purbaya Belum Hitung Dampak Suntikan Dana Rp 200 Triliun ke Himbara
Purbaya menekankan, apabila dampaknya ke perekonomian masih kurang atau belum optimal, maka ia akan menambah suntikan lagi ke Himbara.
"Taruh segitu dulu dan kita lihat dalam waktu seminggu, dua minggu, tiga minggu, seperti apa dampaknya ke ekonomi. Kalau kurang, tambah lagi," katanya.
Purbaya mengungkapkan, nominal Rp 200 triliun dipilih karena saat ini pemerintah memiliki dana mengendap sekitar Rp 440 triliun di rekening Bank Indonesia (BI).
Alih-alih menganggur, sebagian dari dana itu ditempatkan di bank agar bisa berputar di sektor riil.
"Daripada nongkrong saja (dananya). Tapi nanti kalau kurang kita bisa tambah lagi. Kan uang kita tambah terus kan, masuk ada pajak segala macam masuk lagi ke sistem," terang Menkeu.
Meski begitu, Purbaya menegaskan pemerintah tetap berhati-hati agar langkah ini tidak mengganggu stabilitas pasar keuangan.
"Tapi yang kita jaga adalah jangan sampai kalau kita nerbitin bond, kalau kita menarik pajak, sistemnya kering," pungkasnya.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Tegaskan Tak Akan Mengerek Rasio Utang di Atas 40% dari PDB
Selanjutnya: Hujan Lebat Turun di Sini, Simak Peringatan Dini Cuaca Besok (12/9) di Jabodetabek
Menarik Dibaca: Hujan Lebat Turun di Sini, Simak Peringatan Dini Cuaca Besok (12/9) di Jabodetabek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News