kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menkeu: Kredit ultra mikro melawan jerat rentenir


Senin, 14 Agustus 2017 / 13:59 WIB
Menkeu: Kredit ultra mikro melawan jerat rentenir


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap program pembiayaan ultra mikro (UMI) mampu membantu permodalan usaha mikro yang selama ini sulit untuk mengakses bantuan modal dari lembaga keuangan. Dengan begitu, program UMI diharapkan bisa melepas ketergantungan pelaku usaha mikro dari jeratan para rentenir.

Hal itu disampaikan Menkeu saat meninjau pelaksanaan program pembiayaan UMI untuk pelaku usaha dengan kebutuhan pembiayaan di bawah Rp 10 juta, bersama Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, di Desa Pasir Angin, Megamendung, Bogor, Senin (14/8).

Menurut Sri Mulyani, terdapat 61 juta pelaku usaha mikro dan kecil di seluruh Indonesia yang masih kesulitan mengakses bantuan permodalan lantaran sejumlah persyaratan. Akibatnya, mereka lebih memilih untuk mencari bantuan modal jasa rentenir. Dalam bahasa Sunda, rentenir dikenal istilah Bank Emok.

"Bank Emok ini sesudah mudah ngasihnya, tapi uangnya enggak gratis, minta pengembalian lebih tinggi dan cepat. Makanya dengan pinjaman ultra mikro ini bisa sangat membantu," kata Sri Mulyani dalam sambutannya di Desa Pasir Angin, Bogor, Senin.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terdapat 61 juta pelaku usaha mikro dan kecil yang ada di Indonesia, di mana 17 juta pelaku diantaranya telah terbantu dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Artinya 17 juta pelaku usaha tersebut telah bankable. Sementara sisanya sebesar 44 juta pelaku usaha belum bankable.

Sementara itu, UMI merupakan bagian dari bantuan pembiayaan oleh pemerintah untuk melengkapi program KUR. Tahun ini, pemerintah masih membuat pilot project di sejumlah titik di seluruh Indonesia dengan pagu pinjaman yang telah disiapkan mencapai Rp 1,5 triliun untuk menyasar 300.000 pelaku usaha mikro.

Jika pilot project tahun ini sukses, Sri Mulyani menyatakan bahwa pemerintah akan menyampaikan ke DPR untuk bisa meningkatkan anggaran program UMI di tahun depan.

Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan, di Kabupaten Bogor, terdapat 707.000 pelaku usaha yang 93% merupakan usaha mikro, 6,05% merupakan pelaku usaha kecil, dan sisanya pelaku usaha menengah. Para pelaku usaha tersebut lanjut dia, mengeluhkan pendanaan pembiayaan.

Oleh karena itu, ia berharap program pembiayaan UMI tersebut menjadi solusi dari permasalahan selama ini. "Mudah-mudahan program ini menjadi solusi dan saya siap untuk pendampingan," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani berserta tamu-tamu yang hadir berkesempatan mengadakan teleconference dengan delapan titik pilot project UMI di seluruh Indonesia. Dari delapan titik tersebut, beberapa diantaranya juga didampingi oleh Menteri Sosial Khofifa Indar Parawansa, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×