kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Menkes: Investasi di Sektor Kesehatan RI Bisa Dapat Untung Besar


Senin, 04 September 2023 / 08:23 WIB
Menkes: Investasi di Sektor Kesehatan RI Bisa Dapat Untung Besar


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang investasi di sektor kesehatan Indonesia terbuka lebar. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin . 

Budi juga meyakini pelaku usaha yang berinvestasi di sektor kesehatan RI akan mendapatkan keuntungan signifikan. 

"Jika anda ingin berinvestasi mendapatkan keuntungan berkali lipat atau anda ingin berinvestasi untuk kehidupan, kebanyaan orang akan berinvestasi untuk kehidupan," ucapnya dalam ASEAN Investment Forum 2023 Day 2, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (3/9/2023). 

Peluang investasi di sektor kesehatan RI terbuka karena rata-rata pengeluaran masyarakat Indonesia untuk kesehatan sebesar 132 dollar AS, atau setara sekitar Rp 2,01 juta (asumsi kurs Rp 15.250 per dollar AS) per tahun. 

Nilai ini masih lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. 

"Pengeluaran rata-rata masyarakat Indonesia untuk sektor kesehatan sebesar 132 dollar AS per tahun. Dan hasilnya rata-rata usia harapan 72 tahun," ujarnya. 

Budi mengatakan, nilai pengeluaran untuk kesehatan masyarakat Indonesia masih lebih rendah dari negara tetangga terdekat, Malaysia. 

Baca Juga: Simak Tren Akuisisi 2023, Tetap Jalan meski Akuisisinya Kini Berbayar

Ia meyebutkan, rata-rata pengeluaran masyarakat Malaysia untuk kesehatan mencapai 430 dollar AS atau setara Rp 6,56 juta per tahun. 

"Malaysia negara terdekat kita (usia harapan hidup) 76 tahun," katanya. 

Tingkat pengeluaran untuk kesehatan lebih tinggi dicatatkan oleh negara tetangga Indonesia lainnya, Singapura. 

Budi mengungkapkan, rata-rata pengeluaran masyarakat Singapura untuk kesehatan mencapai 2.800 dollar AS atau setara Rp 42,7 juta per tahun, dan menghasilkan usia harapan hidup 84 tahun. 

"Mereka menghabiskan 2.800 dollar AS, atau 2.700 dollar AS lebih tinggi dari rata-rata Indonesia," ujar Budi. 

Baca Juga: Mendag Beberkan Tiga Kunci Tingkatkan Perdagangan di ASEAN

Rendahnya angka pengeluaran masyarakat Indonesia untuk kesehatan dinilai menjadi peluang bagi pelaku usaha. Pasalnya, kesehatan merupakan prioritas bagi masyarakat, sehingga tingkat pengeluarannya berpotensi terus tumbuh. 

Budi memberikan contoh, jika tingkat pengeluaran masyarakat Indonesia meningkat hingga 300 dollar AS per tahun, maka potensi sektor kesehatan nasional mencapai 84 miliar dollar AS. 

Angka ini didapat dari populasi Indonesia yang hampir mencapai 280 juta jiwa. 

"Jika kita meningkat mencapai level Singapura dalam kurun waktu 10-15 tahun ke depan, dari 132 dollar AS menjadi 2.800 dollar AS, perbedaan 2.700 dollar AS, dikalikan 280 juta masyarakat, potensinya lebih dari 700 miliar dollar AS," tuturnya. 

Dengan melihat besarnya potensi tersebut, Budi mengajak kepada para pelaku usaha dari berbagai negara untuk menanamkan modalnya di sektor kesehatan nasional.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peluang Investasi di Sektor Kesehatan RI Terbuka Lebar"
Penulis : Rully R. Ramli
Editor : Yoga Sukmana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×