kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Bank Permata Ramal Inflasi Tahunan Juni 2025 Capai 1,77%, Naik dari Bulan Sebelumnya


Minggu, 29 Juni 2025 / 16:54 WIB
Bank Permata Ramal Inflasi Tahunan Juni 2025 Capai 1,77%, Naik dari Bulan Sebelumnya
ILUSTRASI. Ekonom Bank Permata, Josua Pardede saat outlook perekonomian di Jakarta (14/5/2024).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memperkirakan inflasi pada Juni 2025 akan mengalami kenaikan moderat namun tetap dalam kendali. 

Ia menyebutkan bahwa inflasi bulanan (month-on-month/mom) diproyeksikan sebesar 0,08%, berbalik arah dari deflasi 0,37% mom yang terjadi pada Mei 2025.

"Faktor utama penyebab kenaikan moderat ini berasal dari tekanan harga pangan yang kembali meningkat setelah mengalami penurunan pada bulan sebelumnya," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (27/6).

Josua mengatakan, inflasi kelompok harga bergejolak (volatile food) diperkirakan meningkat terutama disebabkan oleh naiknya harga beberapa komoditas pangan, seperti bawang merah, beras, dan cabai rawit. 

Ia menjelaskan bahwa harga bawang merah terdorong naik akibat gangguan produksi yang disebabkan oleh kondisi tanah yang lembab serta serangan hama pasca musim hujan.

Baca Juga: Konflik Iran-Israel Bisa Mengancam Defisit Fiskal Hingga Inflasi Barang Impor

Sementara itu, kelompok administered prices atau harga yang diatur pemerintah justru diperkirakan mencatat deflasi, mengikuti turunnya harga BBM non-subsidi sesuai keputusan pemerintah.

Secara kumulatif, inflasi sepanjang Januari hingga Juni 2025 diperkirakan mencapai 1,27% (year-to-date/ytd). Dalam basis tahunan, inflasi Juni 2025 diproyeksikan naik menjadi 1,77% (year-on-year/yoy) dari 1,60% yoy pada Mei. 

Inflasi inti tetap stabil di kisaran 2,42% yoy, sedikit naik dari 2,40% yoy pada bulan sebelumnya.

Josua menekankan bahwa stabilitas inflasi inti didukung oleh membaiknya kondisi global, seperti meredanya ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran serta tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China.

Baca Juga: BI Proyeksikan Inflasi 2025 Tetap Terkendali, Didukung Sinergi Pengendalian Pangan

"Faktor ini membantu menjaga kestabilan harga emas dunia dan domestik serta memberikan ruang apresiasi ringan pada nilai tukar Rupiah," katanya.

Dengan kondisi global yang lebih kondusif dan meredanya imported inflation, inflasi domestik diperkirakan tetap berada dalam target Bank Indonesia yaitu 1,5%–3,5% hingga akhir tahun 2025.

Faktor pendukung stabilitas inflasi di antaranya meredanya dampak imported inflation seiring menurunnya risiko ketegangan perdagangan global yang sebelumnya dikhawatirkan mendorong depresiasi rupiah dan kenaikan harga barang impor. 

Menurutnya, kesepakatan perdagangan AS-China berhasil menurunkan risiko perang dagang, sehingga aliran modal asing masuk lebih optimal dan turut menjaga stabilitas nilai tukar. 

Selain itu, meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga turut membantu mengendalikan harga minyak dunia, yang sebelumnya sempat mengancam stabilitas inflasi domestik.

Dengan kondisi tersebut, Josua memperkirakan inflasi Indonesia hingga akhir 2025 akan berada di sekitar 2,33%, sedikit meningkat dari level akhir tahun 2024 sebesar 1,57%. 

Dengan terkelolanya inflasi, apabila kondisi global terus membaik dan rupiah tetap stabil, maka ruang bagi Bank Indonesia untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 basis poin pada sisa tahun 2025 tetap terbuka, terutama guna mendukung pertumbuhan ekonomi domestik yang cenderung melambat.

Baca Juga: Ini Proyeksi Inflasi Juni 2025, Didorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

Selanjutnya: Kadin: Konflik Israel-Iran Berpotensi Ganggu Industri Padat Karya RI

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 30 Juni-1 Juli, Provinsi Ini Siaga Hujan Sangat Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×