kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menilik Upaya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk Dukung Pertanian Modern


Minggu, 23 Oktober 2022 / 16:44 WIB
Menilik Upaya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk Dukung Pertanian Modern
ILUSTRASI. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana memperkuat pertanian modern di Indonesia. Penguatan ini bertujuan untuk mencapai ketahanan pangan nasional. 

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko menyampaikan sejauh ini BRIN telah mengembangkan riset - riset yang bertujuan untuk mendukung pertanian modern agar petani tidak lagi bergantung pada musim tanam. 

"Mulai dari rekayasa benih sesuai lahan dan iklim dari setiap lokasi, sampai dengan pemakaian teknologi pasca panen yang sesuai untuk mengurangi food lost akibat proses pasca panen yang tidak baik sudah dilakukan," jelas Laksana pada Kontan.co.id, Minggu (23/10).

Baca Juga: Hadapi Era Digital, BRIN Dekatkan Generasi Muda Terhadap Aktivitas Riset dan Inovasi

Selain itu Laksana mengungkapkan, BRIN sejauh ini telah memiliki berbagai koleksi varietas, dan akan terus mengembangkan varietas baru yang lebih sesuai untuk lahan tertentu berbasis rekayasa genomik. 

"Kami juga mengembangkan teknologi pengemasan dan penyimpanan agar bisa awet dan tidak cepat busuk," ucap Laksana. 

Tidak hanya itu, saat ini BRIN juga pengembangan produk baru turunan dari aneka bahan mentah seperti teknologi pembuatan mie non terigu berbahan jagung, singkong, pisang, dll. Menurutnya ini semua merupakan upaya BRIN dalam mendorong smart farming di Indonesia. 

Baca Juga: Anggaran Kementerian Menebal di Tahun Politik

Sebelumnya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam Kegiatan Global Forum mengatakan bahwa teknologi dan digitalisasi perlu dilakukan dalam sektor pertanian. Dia juga menyampaikan bahwa Indonesia sendiri saat ini mengusung pertanian maju mandiri modern. 

"Pada era Industri 4.0 saat ini, kegiatan pertanian tidak lagi mengandalkan tenaga kerja manual tetapi menggabungkan mekanisasi dengan teknologi digital yang dapat mengkondisikan usaha budi daya pertanian menjadi lebih presisi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×