kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.918.000   12.000   0,63%
  • USD/IDR 16.395   6,00   0,04%
  • IDX 7.550   -68,02   -0,89%
  • KOMPAS100 1.058   -6,27   -0,59%
  • LQ45 798   -6,91   -0,86%
  • ISSI 255   -0,71   -0,28%
  • IDX30 413   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 473   -3,89   -0,82%
  • IDX80 120   -0,65   -0,54%
  • IDXV30 124   0,66   0,54%
  • IDXQ30 131   -1,42   -1,07%

Indonesia Tegaskan BRICS Tak Dimaksudkan untuk Melawan AS


Selasa, 08 Juli 2025 / 10:29 WIB
Indonesia Tegaskan BRICS Tak Dimaksudkan untuk Melawan AS
ILUSTRASI. Brazil's President Luiz Inacio Lula da Silva, China's Premier Li Qiang, India's Prime Minister Narendra ?Modi, South Africa's President Cyril Ramaphosa, Russia's Foreign Minister Sergei Lavrov and other leaders, attend the opening meeting of BRICS Summit, at the Museum of Modern Art (MAM) in Rio de Janeiro, Brazil July 6, 2025. REUTERS/Ricardo Moraes


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Christiawan Nasir angkat bicara terkait ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan mengenakan tarif tambahan terhadap negara-negara anggota BRICS.

Arrmanatha menegaskan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 tidak bertujuan untuk menentang AS atau negara mana pun.

"Dalam pertemuan tersebut, tidak ada upaya sama sekali untuk melawan Amerika atau pihak lain," kata Arrmanatha dalam keterangan resmi kepada media, Senin (7/7).

Baca Juga: Malaysia Lanjutkan Negosiasi Dagang dengan AS Terkait Tarif 25%

Ia menjelaskan bahwa forum BRICS lebih difokuskan untuk memperkuat kolaborasi antarnegara berkembang dalam merespons tantangan global.

Isu-isu yang dibahas pun mencakup perubahan iklim, kesehatan global, dan penguatan multilateralisme.

"Tidak ada satu pun isu yang bertentangan dengan kepentingan negara berkembang, apalagi melawan negara tertentu," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% terhadap negara-negara yang dinilai mendukung kebijakan BRICS yang dianggap "anti-Amerika".

"Negara mana pun yang menyelaraskan diri dengan kebijakan anti-Amerika dari BRICS akan dikenakan tarif tambahan 10%. Tidak ada pengecualian untuk kebijakan ini," tulis Trump melalui platform Truth Social pada Minggu (6/7), seperti dikutip dari AFP.

Baca Juga: Trump Tetapkan Tarif Impor Untuk Indonesia Tetap 32%, Berlaku 1 Agustus 2025

Pernyataan tersebut disampaikan di tengah meningkatnya pengaruh BRICS secara global, terutama setelah blok tersebut memperluas keanggotaannya dan mengembangkan sistem pembayaran lintas negara yang tidak bergantung pada dolar AS.

Pada KTT BRICS 2025, para pemimpin negara anggota juga menyuarakan keprihatinan atas kebijakan tarif AS yang dinilai “sembarangan”, serta menyatakan penolakan terhadap eskalasi militer AS-Israel terhadap Iran.

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia Hadapi Perubahan Iklim & Krisis Kesehatan Global

Meski anggota BRICS kerap memiliki pandangan yang berbeda, mereka kompak dalam mengecam kebijakan perdagangan AS yang dinilai tidak menentu.

Meskipun tidak menyebut nama Trump secara langsung, pernyataan bersama itu memperingatkan bahwa "tindakan sepihak dalam bentuk tarif dan tekanan ekonomi" bisa membahayakan stabilitas ekonomi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×