Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kelapa sawit memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan energi terbarukan, khususnya melalui produksi bioenergi. Pasalnya, Minyak sawit mentah (CPO) merupakan bahan utama untuk menghasilkan biodiesel.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono mengatakan, biodiesel berbahan dasar minyak sawit memiliki peran krusial dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Ia bilang, sebagai negara yang telah mengimplementasikan program mandatori biodiesel, Indonesia berada di posisi terdepan dalam penggunaan energi hijau berbasis minyak sawit. Program mandatori biodiesel bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung komitmen global dalam mitigasi perubahan iklim.
Campuran biodiesel yang digunakan di Indonesia saat ini telah mencapai B35, yang berarti 35% biodiesel dari minyak sawit dan sisanya menggunakan solar dari minyak bumi. “Rencananya, kita akan tingkatkan menjadi B40 tahun depan,” kata Eddy dalam keterangannya, Jumat (6/12).
Baca Juga: Menilik Wacana Penerapan B40 di Tengah Stagnasi Produksi Sawit Nasional
Eddy melihat Indonesia sudah berada di jalur yang tepat dibandingkan negara-negara lain dalam penggunaan energi terbarukan berbasis minyak sawit. Menurutnya, progres Indonesia satgat bagus.
Kendati begitu, Eddy mengingatkan adanya tantangan terkait dengan stagnasi produksi kelapa sawit dan penurunan produktivitas. Faktor ini bisa mengganggu keseimbangan antara kebutuhan sektor pangan dan energi terbarukan.
Oleh karena itu, ia mekankan untuk berhati-hati agar tidak terjadi persaingan antara pangan dan energi. GAPKI, kata dia, terus mendorong percepatan peremajaan sawit rakyat (PSR), yang menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produksi.
Namun, realisasi program peremajaan sawit rakyat masih jauh dari target yang ditetapkan. Dari 3 juta hektare (ha) peremajaan yang ditargetkan baru tercapai sekitar 400.000 ha saat ini.
Baca Juga: B50 Ditargetkan Rilis pada 2026, Gapki Ingatkan Produksi Sawit Stagnan
Eddy mengatakan, GAPKI sangat fokus dalam mempercepat proses peremajaan sawit rakyat ini. “Tidak ada kata lain, kita harus mempercepat ini jika tidak, kita akan kesulitan dalam menjaga ekspor dan produksi,” tegas Eddy.
Ia berharap Indonesia dapat terus meningkatkan produksi biodiesel berbasis kelapa sawit, mendukung kemandirian energi terbarukan, serta tetap menjaga keseimbangan antara sektor pangan dan energi dengan adanya komitmen yang kust dari GAPKI dan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News