Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya meminta, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memperkuat dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
Riefky mengatakan, kerja sama dengan BPOM perlu diperkuat agar UMKM dapat lebih mudah berkembang dan meningkatkan daya saing.
Baca Juga: Genjot Ekonomi Kreatif di Daerah, Menekraf dan Mendagri Susun Program Bersama
Menurutnya, UMKM harus jadi subsektor ekonomi kreatif yang mampu menciptakan lapangan kerja lebih luas. Apalagi berdasarkan data BPS, tenaga kerja di sektor ini meningkat 80% dalam satu dekade terakhir.
"Mengingat tren ekonomi kreatif yang berbasis padat cipta terus berkembang, kolaborasi dengan BPOM akan membantu usaha kecil naik kelas dan meningkatkan kualitas produk," ujarnya melalui keterangan resmi," Jumat (7/2).
Untuk itu, Kemenekraf dan BPOM sepakat membentuk tim kecil demi menyusun rencana kerja sama yang akan dituangkan dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU).
Baca Juga: Hari Kedua Inacraft 2025, UMKM Pertamina Raih Transaksi Hingga Lebih Rp 1,2 Miliar
Dia bilang, MoU itu fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pengelolaan kekayaan intelektual di sektor UMKM.
"Kolaborasi ini penting karena sektor ekonomi kreatif memiliki banyak pemangku kepentingan. Salah satu kerja sama yang dapat dilakukan adalah kurasi produk UMKM agar memenuhi standar yang memungkinkan mereka naik kelas dan menembus pasar lebih luas," tambahnya.
Lebih lanjut, Riefky menambahkan, perlunya perbaikan kualitas produk UMKM, terutama di bidang obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik.
Ia berharap BPOM dapat membantu dalam proses sertifikasi dan pendampingan guna meningkatkan daya saing produk lokal.
Sementara itu, Kepala BPOM, Taruna Ikrar menegaskan pihaknya berkomitmen dalam menjamin keamanan, stabilitas, dan standar produk UMKM. Beberapa program BPOM untuk mendukung itu seperti Wellness Festival dan Program Desa Pangan Aman.
Baca Juga: Inacraft 2025 Jadi Ajang Peluncuran Batik Ramah Lingkungan Berbahan Sawit
"BPOM siap mendukung peningkatan ekonomi melalui pengawasan dan sertifikasi produk UMKM. Saat ini, jumlah UMKM mencapai 4,7 juta dengan kontribusi ekonomi hampir Rp6.000 triliun dari sektor pangan, obat tradisional, suplemen makanan, kosmetik, dan garam farmasi," ujar Taruna.
Selanjutnya: Kinerja Kalbe Farma (KLBF) Diproyeksi Tumbuh Positif di 2024, Cek Rekomendasi Analis
Menarik Dibaca: Tingkatkan TKDN, FAT Gas Compressor Hadir di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News