Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: S.S. Kurniawan
Tiga lainnya muncul menggantikan tempat para leluhur yang meninggal. Pendiri grup Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja, yang meninggal pada Januari, meninggalkan kekayaannya yang besar bagi beberapa ahli waris yang sekarang dikelompokkan sebagai keluarga Widjaja di nomor 2. Tahun lalu, Widjaja berada di posisi ke-3 dengan nilai kekayaan US$ 8,6 miliar.
Keluarga Ciputra, urutan ke-25, mewarisi kekayaan US$ 1,3 miliar dari baron properti Ciputra, yang meninggal pada November lalu di usia 88.
Baca Juga: Daftar orang kaya Indonesia, Bos Barito Pacific Group melejit
Keluarga Hamami di nomor 46 menggantikan almarhum Achmad Hamami, mantan pilot jet, Grup Tiara Marga Trakindo yang merupakan distributor alat berat Caterpillar. Tokoh tekstil Iwan Lukminto kembali masuk daftar di posisi 50, setelah absen satu tahun, dengan nilai kekayaan US$ 585 juta.
Sementara rupiah Indonesia dan pasar sahamnya naik masing-masing 1,5% dan 1,6% sejak daftar tahun lalu, 20 miliarder Indonesia kembali mengalami penurunan dalam nilai bersihnya.
Yang menonjol di antara mereka adalah Susilo Wonowidjojo, yang nilai kekayaannya turun sebesar US$ 2,6 miliar dan tergelincir ke posisi 4 dari posisi 2. Saham produsen rokok kreteknya Gudang Garam turun setelah pemerintah mengatakan pada September lalu, tahun depan akan menaikkan tarif cukai rokok.
Baca Juga: Tiga miliarder ini memilih menggunakan mobil yang murah meriah
Metodologi
Daftar ini Forbes susun menggunakan informasi kepemilikan saham dan keuangan yang diperoleh dari keluarga dan individu, bursa efek, laporan tahunan dan analis. Peringkat tersebut mencantumkan kekayaan individu dan keluarga, termasuk yang dibagi di antara kerabat.
Perusahaan swasta dinilai berdasarkan perusahaan serupa yang diperdagangkan secara publik. Kekayaan publik dihitung berdasarkan harga saham dan nilai tukar pada 19 November 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News