kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Melihat lagi daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes


Sabtu, 07 Desember 2019 / 05:30 WIB
Melihat lagi daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Forbes, Rabu (4/12) lalu, melansir daftar 50 orang terkaya Indonesia. Seperti apa posisinya?

Mei lalu, Forbes menulis, Indonesia memilih kembali Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk masa pemerintahan kedua. Mereka berharap, Jokowi bisa mengarahkan Indonesia melalui hambatan perdagangan global yang membantu menjaga perekonomian tetap terkendali tahun ini.

Meskipun ekonomi mengalami perlambatan, 50 orang terkaya Indonesia yang Forbes data berhasil menambah kekayaan gabungan dengan nilai mencapai US$ 5,6 miliar, yang menyentuh rekor US$ 134,6 miliar tahun ini.

Baca Juga: 50 daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes: Hartono bersaudara tetap di posisi 1

Hampir setengah dari mereka yang masuk daftar Forbes mengalami kenaikan kekayaan. Hartono bersaudara tetap menduduki posisi nomor 1 selama 11 tahun berturut-turut, dengan kekayaan bersih US$ 37,3 miliar. Kenaikan nilai kekayaan mereka terjadi saat harga saham Bank Central Asia (BCA) mereka melonjak.

Pengusaha dengan kenaikan nilai kekayaan terbesar sejauh ini adalah pengusaha petrokimia dan taipan energi Prajogo Pangestu. Posisinya melonjak tujuh peringkat ke posisi 3 daftar Forbes. Penyebabnya, harga saham Barito Pacific miliknya meroket seiring peningkatan prospek permintaan akan daya yang perusahaan itu hasilkan.

Forbes juga mencatat, ada lima nama baru yang masuk radar daftar 50 orang terkaya Indonesia. Di antaranya adalah penggemar Ferrari dan taipan konstruksi Donald Sihombing, yang mendirikan dan menjalankan perusahaan yang membangun hotel Four Seasons di Jakarta, Totalindo Eka Persada.

Baca Juga: Inilah daftar lengkap 50 miliarder Indonesia versi Forbes

Ada pula nama Winarko Sulistyo, yang menjual 45% saham produsen kertas kemasan, Fajar Surya Wisesa, ke Siam Cement Thailand pada Mei lalu senilai US$ 557 juta. Saat ini, dia dan keluarganya masih memiliki 44% Fajar Surya.

Tiga lainnya muncul menggantikan tempat para leluhur yang meninggal. Pendiri grup Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja, yang meninggal pada Januari, meninggalkan kekayaannya yang besar bagi beberapa ahli waris yang sekarang dikelompokkan sebagai keluarga Widjaja di nomor 2. Tahun lalu, Widjaja berada di posisi ke-3 dengan nilai kekayaan US$ 8,6 miliar.

Keluarga Ciputra, urutan ke-25, mewarisi kekayaan US$ 1,3 miliar dari baron properti Ciputra, yang meninggal pada November lalu di usia 88.

Baca Juga: Daftar orang kaya Indonesia, Bos Barito Pacific Group melejit

Keluarga Hamami di nomor 46 menggantikan almarhum Achmad Hamami, mantan pilot jet, Grup Tiara Marga Trakindo yang merupakan distributor alat berat Caterpillar. Tokoh tekstil Iwan Lukminto kembali masuk daftar di posisi 50, setelah absen satu tahun, dengan nilai kekayaan US$ 585 juta.

Sementara rupiah Indonesia dan pasar sahamnya naik masing-masing 1,5% dan 1,6% sejak daftar tahun lalu, 20 miliarder Indonesia kembali mengalami penurunan dalam nilai bersihnya.

Yang menonjol di antara mereka adalah Susilo Wonowidjojo, yang nilai kekayaannya turun sebesar US$ 2,6 miliar dan tergelincir ke posisi 4 dari posisi 2. Saham produsen rokok kreteknya Gudang Garam turun setelah pemerintah mengatakan pada September lalu, tahun depan akan menaikkan tarif cukai rokok.

Baca Juga: Tiga miliarder ini memilih menggunakan mobil yang murah meriah

Metodologi

Daftar ini Forbes susun menggunakan informasi kepemilikan saham dan keuangan yang diperoleh dari keluarga dan individu, bursa efek, laporan tahunan dan analis. Peringkat tersebut mencantumkan kekayaan individu dan keluarga, termasuk yang dibagi di antara kerabat.

Perusahaan swasta dinilai berdasarkan perusahaan serupa yang diperdagangkan secara publik. Kekayaan publik dihitung berdasarkan harga saham dan nilai tukar pada 19 November 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×