kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Masih Dibayangi Depresiasi Rupiah, Inflasi Akhir 2025 Diperkirakan Naik Jadi 2,33%


Jumat, 02 Mei 2025 / 17:02 WIB
Masih Dibayangi Depresiasi Rupiah, Inflasi Akhir 2025 Diperkirakan Naik Jadi 2,33%
ILUSTRASI. Karyawan Bank Mandiri menghitung uang rupiah di Jakarta. Depresiasi nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan membayangi inflasi Indonesia sepanjang tahun 2025. Khususnya melalui tekanan imported inflation atau inflasi yang berasal dari kenaikan harga barang impor. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Depresiasi nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan membayangi inflasi Indonesia sepanjang tahun 2025. Khususnya melalui tekanan imported inflation atau inflasi yang berasal dari kenaikan harga barang impor.

Sebagaimana diketahui, imported inflation terjadi ketika harga barang dan jasa dalam negeri meningkat akibat naiknya harga barang impor, yang bisa disebabkan oleh depresiasi mata uang lokal.

Baca Juga: BPS: Tarif Listrik dan Emas Perhiasan Menjadi Penyumbang Utama Inflasi April 2025

“Depresiasi rupiah diperkirakan akan berkontribusi terhadap imported inflation. Selain itu, inflasi sisi penawaran saat ini telah melampaui inflasi sisi permintaan, menandakan adanya risiko rambatan kenaikan harga ke berbagai barang dan jasa lainnya,” ujar Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, kepada Kontan, Jumat (2/5).

Meski begitu, Josua memperkirakan inflasi pada akhir tahun 2025 akan meningkat menjadi sekitar 2,33%, naik dari inflasi pada akhir 2024 sebesar 1,57%.  Kendati mengalami kenaikan, proyeksi ini masih berada dalam kisaran target Bank Indonesia, yakni 1,5% hingga 3,5%.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat 1% ke Rp 16.438 Per Dolar AS Hari Ini (2/5), Asia Perkasa

Di sisi lain, Kepala Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) Research, Fithra Faisal Hastiadi, menilai tekanan inflasi tahun ini masih akan moderat, meski menunjukkan sedikit peningkatan.

“Bank sentral kemungkinan besar akan mempertahankan kebijakan moneternya yang berhati-hati, dengan fokus pada stabilitas nilai tukar dan pengendalian ekspektasi inflasi,” ujar Fithra.

Ia juga menambahkan bahwa ketidakpastian geopolitik dan perdagangan global yang masih berlangsung dapat menjadi faktor risiko tambahan. Hal ini, menurutnya, perlu menjadi perhatian dalam pengambilan kebijakan ke depan guna menjaga stabilitas perekonomian Indonesia.

Selanjutnya: Promo PSM Alfamart Periode 1-7 Mei 2025, Good Time-Frisian Flag Mulai Rp 5.000-an

Menarik Dibaca: Promo PSM Alfamart Periode 1-7 Mei 2025, Good Time-Frisian Flag Mulai Rp 5.000-an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×