Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
Dia pun mengungkap potensi pasar global sangat besar, mengingat pada 2018, produk halal dunia mencapai US$ 2,2 triliun dan diperkirakan akan berkembang menjadi US$ 3,2 triliun di 2024.
Melihat potensi pasar halal dunia besar, maka Indonesia pun dinilai perlu meningkatkan ekspor. Terlebih, ekspor Indonesia baru sekitar 3,8% dari total pasal halal dunia. Menurutnya, Indonesia harus bisa mengejar Brazil yang pada tahun 2019 merupakan eksportir produk makanan dan minuman halal nomor 1 dan Indonesia juga harus mampu mengisi potensi produk halal lain di bidang modest fashion.
Dia juga mengatakan, Indonesia sudah membangun kawasan industri halal untuk mengembangan industri halal. Saat ini sudah ada 2 kawasan industri halal (KIH), yaitu Modern Cikande Industrial Estate di Banten, dan Safe N Lock Halal Industrial Park di Kabupaten Sidoarjo.
Baca Juga: Mohammad Yamin, tokoh yang merumuskan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
"Paling tidak ada enam permohonan penetapan KIH di berbagai daerah yang sedang diproses. Dalam KIH ini layanan sertifikasi halal akan dilakukan secara satu atap," jelasnya.
Lebih lanjut, Ma'ruf pun mengatakan upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ini akan berhasil akan berhasil berdasarkan upaya pelaku usaha pula.
Karenanya, dia berpendapat perlu dibangun pusat-pusat inkubasi pengusaha syariah di berbagai daerah untuk pusat pembinaan dan penyemaian, perlu pula pusat-pusat bisnis yang didukung oleh infrastruktur digital.
Tak hanya itu, perlu pula memperkuat industri kecil yang sudah menghasilkan produk-produk halal melalui penguatan ekosistem juga pendanaan dan kelembagaan.
Selanjutnya: Atasi stunting, Ma'ruf Amin minta ego sektoral dihilangkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News