kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ma'ruf Amin sebut ekonomi syariah berpotensi perkuat ketahanan ekonomi


Rabu, 28 Oktober 2020 / 18:18 WIB
Ma'ruf Amin sebut ekonomi syariah berpotensi perkuat ketahanan ekonomi
ILUSTRASI. Wakil Presiden Ma'ruf Amin


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, ekonomi syariah memiliki potensi untuk berperan besar dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional terlebih untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ma'aruf pun menyebutkan sebagai arus baru ekonomi Indonesia.

Wapres menjelaskan, hal ini dikarenakan Indonesia Merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dimana masyarakat muslim di Indonesia juga merupakan bagian dari kelas menengah yang kemampuan ekonominya berkembang dengan cepat dan dinamis.

Mengutip data Boston Consulting Group (GCG), jumlah kelas menengah muslim Indonesia di 202 sebesar 64,5 juta atau 27,5% dari 233 juta penduduk muslim Indonesia.

Baca Juga: Wapres berharap UMKM dapat langsung berlari kencang usai pandemi Covid-19

"Mereka membutuhkan pilihan produk, jasa, dan keuangan yang sesuai dengan prinsip yang dianutnya. Disamping itu, kebutuhan akan produk halal merupakan bagian dari gaya hidup kelas menengah muslim yang dinamis tadi," jelas Ma'ruf secara virtual, Rabu (28/10).

Tak hanya itu, dia juga mengatakan potensi umat muslim di seluruh dunia sebanyak 1,8 miliar atau 24,1% dari total penduduk dunia. Dia menilai, ini merupakan potensi yang sangat besar bila dikembangkan dengan baik.

Menurut Ma'ruf pemerintah sudah berupaya untuk memanfaatkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, ada 4 hal yang menjadi fokus pemerintah, yakni pengembangan industri produk halal, pengembangan industri keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah dan pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah.

Meski memiliki potensi yang besar, Ma'ruf pun mengatakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ini masih jauh dari potensi yangada. Karenanya, dibutuhkan dorongan pada sektor ini sehingga terus berkembangan dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, Ma'ruf Amin ingatkan perlunya peran pemuda atasi Covid-19

Mengingat salah satu potensi yang besar adalah kebutuhan produk dan jasa yang sesuai dengan prinsip syariah, dia pun memandangkan penting dilakukan pengembangan industri produk halal.

"Visi pengembangan industri halal Indonesia adalah selain untuk mengisi kebutuhan domestik yang sangat besar, juga untuk memperluas peran dalam perdagangan produk halal global," jelasnya.

Dia pun mengungkap potensi pasar global sangat besar, mengingat pada 2018, produk halal dunia mencapai US$ 2,2 triliun dan diperkirakan akan berkembang menjadi US$ 3,2 triliun di 2024.

Melihat potensi pasar halal dunia besar, maka Indonesia pun dinilai perlu meningkatkan ekspor. Terlebih, ekspor Indonesia baru sekitar 3,8% dari total pasal halal dunia. Menurutnya, Indonesia harus bisa mengejar Brazil yang pada tahun 2019 merupakan eksportir produk makanan dan minuman halal nomor 1 dan Indonesia juga harus mampu mengisi potensi produk halal lain di bidang modest fashion.

Dia juga mengatakan, Indonesia sudah membangun kawasan industri halal untuk mengembangan industri halal. Saat ini sudah ada 2 kawasan industri halal (KIH), yaitu Modern Cikande Industrial Estate di Banten, dan Safe N Lock Halal Industrial Park  di Kabupaten Sidoarjo.

Baca Juga: ​Mohammad Yamin, tokoh yang merumuskan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

"Paling tidak ada enam permohonan penetapan KIH di berbagai daerah yang sedang diproses. Dalam KIH ini layanan sertifikasi halal akan dilakukan secara satu atap," jelasnya.

Lebih lanjut, Ma'ruf pun mengatakan upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ini akan berhasil akan berhasil berdasarkan upaya pelaku usaha pula.

Karenanya, dia berpendapat perlu dibangun pusat-pusat inkubasi pengusaha syariah di berbagai daerah untuk pusat pembinaan dan penyemaian, perlu pula pusat-pusat bisnis yang didukung oleh infrastruktur digital.

Tak hanya itu, perlu pula memperkuat industri kecil yang sudah menghasilkan produk-produk halal melalui penguatan ekosistem juga pendanaan dan kelembagaan.

Selanjutnya: Atasi stunting, Ma'ruf Amin minta ego sektoral dihilangkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×