kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lokasi serpihan AirAsia diliputi awan kumulonimbus


Rabu, 31 Desember 2014 / 12:51 WIB
Lokasi serpihan AirAsia diliputi awan kumulonimbus
ILUSTRASI. Simak jadwal MPL ID S12 babak reguler minggu pertama, hari ini, Kamis, 13 Juli 2023


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

PANGKALAN BUN. Lokasi titik tempat pencarian di area serpihan pesawat AirAsia QZ8501 yang berada di 90 mil laut bagian barat daya Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, saat ini kembali diliputi awan kumulonimbus (CB). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menilai, kondisi tersebut dapat membahayakan proses pencarian jenazah dan serpihan pesawat.

"Ini bisa jadi kendala untuk pencarian. Banyak sekali sel-sel awan CB mengarah ke daratan," ujar Kepala Kantor BMKG Lanud Iskandar Pangkalan Bun Lukman Soleh saat pengarahan di Posko Utama Pencarian AirAsia Lanud Pangkalan Bun, Rabu (31/12).

Menurut Lukman, BMKG memperkirakan, tinggi awan CB adalah 300 meter dari permukaan laut, dan 15 kilometer dari atas awan. Meski demikian, Lukman mengatakan, awan CB tersebut diperkirakan akan bergerak terus ke arah utara. Diharapakan, pergerakan awan dapat semakin cepat, seiring pergerakan arah angin.

Sebelumnya, BMKG pernah memberikan penjelasan terkait cuaca di sepanjang rute yang dilalui pesawat AirAsia, yang hilang kontak dengan menara pengendali penerbangan pada Minggu (28/12).

Menurut BMKG, saat pesawat melintas di wilayah perairan antara Belitung dan Kalimantan, terdapat awan CB tebal di sekitar rute pesawat. Namun, hingga saat ini belum ada pihak yang membenarkan bahwa hilangnya kontak pesawat tersebut akibat terganggu oleh awan CB.

Selain itu, BMKG memperkirakan, arah angin di sekitar lokasi bergerak dengan kecepatan 25 knot dari arah barat ke utara. Adapun tinggi gelombang, menurut BMKG, rata-rata 2 meter.

Pengiriman tim yang terdiri dari kru penerbang dan penyelam di Lanud Iskandar Pangkalan Bun masih menunggu perubahan kondisi cuaca. Sebelumnya, hujan deras dan awan gelap sudah meliputi Bandara Sultan Iskandar Muda sejak Rabu pagi. (Abba Gabrillin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×