Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, dampak kelanjutan kenaikan tarif listrik untuk pelanggan 900 volt ampere (VA) bulan ini terhadap inflasi masih perlu diwaspadai. Meski demikian, tak hanya tarif listrik, kenaikan sejumlah harga pangan juga perlu menjadi perhatian.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, memasuki puasa dan lebaran, laju inflasi biasanya tercatat lebih tinggi dibanding bulan-bulan biasanya. Namun, sejumlah harga bahan pangan mengalami kenaikan pada bulan April dan memerlukan perhatian khusus.
Bahan pangan yang dimaksud, antara lain bawang putih, daging ayam ras, tomat dan jeruk. Jika harga terus melambung maka bisa berdampak pada indeks harga konsumen (IHK) bulan ini.
"Kenaikan harga bawang putih ke depan perlu diwaspadai dengan andil terhadap inflasi 0,03%. Daging ayam ras dan tomat juga, dengan andil masing-masing 0,03% serta jeruk," kata Suhariyanto di kantornya, Selasa (2/5).
Catatan BPS, kelompok bahan pangan pada April 2017 mencatatkan deflasi besar 1,13%. Deflasi itu lebih besar dibanding Februari dan Maret yang masing-masing tercatat sebesar 0,31% dan 0,66%.
Sementara itu, kelanjutan tarif listrik 900 VA tahap ketiga yang terjadi bulan ini akan berdampak pada IHK Mei dan Juni nanti. Dampak terhadap IHK Mei berasal dari pelanggan pra bayar dan dampak terhadap IHK Juni berasal dari pelanggan pasca bayar.
"Persentase pelanggan pra bayar 900 VA lebih rendah dibanding yang pasca bayar sehingga inflasi akan lebih terasa pada Juni dari pada Mei," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News