kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Capai Rp 10,89 Triliun di 2021, Ini Agenda Ekspansi BNI di 2022


Rabu, 26 Januari 2022 / 19:46 WIB
Laba Capai Rp 10,89 Triliun di 2021, Ini Agenda Ekspansi BNI di 2022
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di salah satu bank anggota Himbara di Bintaro Tangerang Selatan, Kamis (23/9). Laba Capai Rp 10,89 triliun di 2021, Ini Agenda Ekspansi BNI di tahun ini.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mampu membalikkan performa kinerja keuangan di 2021 dibandingkan 2020. Direktur Utama BNI, Bapak Royke Tumilaar menyatakan pertumbuhan laba bersih 232,2% yoy menjadi Rp 10,89 triliun di sepanjang tahun lalu.

Padahal pada 2020, laba bersih BNI terkontraksi hingga 78,7% yoy dari Rp 15,28 triliun di 2019 menjadi Rp 3,28 triliun. Hal ini terjadi saat, BNI melakukan peningkatan pencadangan 149,49% yoy dari Rp 8,83 triliun menjadi Rp 22,03 triliun di 2020. 

Kini, BNI mulai mengurangi pencadangan menjadi Rp 18,29 triliun atau turun 17,0% yoy. Selain itu, BNI mampu mengerek pendapatan bunga bersih 12,4% yoy dari Rp 34,04 triliun menjadi Rp 38,24 triliun di sepanjang 2021. 

Selain itu, BNI mampu meningkatkan Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang naik 14,8% yoy dari Rp 27,06 triliun mencapai Rp31,06 triliun.

Baca Juga: BNI Salurkan Pembiayaan Hijau Senilai Rp 172,4 Triliun Sepanjang 2021

Peningkatan pendapatan operasional bank dihasilkan dari pertumbuhan kredit yang sehat sebesar 5,3% yoy menjadi Rp 582,44 triliun. Sedangkan Net Interest Margin (NIM) mampu naik dari level 4,5% di 2020 menjadi 4,7% di 2021. Adapun pendapatan berbasis komisi naik 12,8% yoy dari Rp 12,09 triliun menjadi Rp 133,63 triliun. 

“Pendorong utama kredit selama tahun 2021 adalah penyaluran di sektor Business Banking terutama pembiayaan ke segmen Korporasi Swasta yang tumbuh 7,6% yoy menjadi Rp 180,4 triliun; segmen Large Commercial yang tumbuh 10,4% yoy menjadi Rp 40,9 triliun,” ujar Royke secara virtual pada Rabu (26/1). 

Lalu, kredit segmen kecil juga tumbuh 12,9% yoy dengan nilai kredit Rp 95,8 triliun. Secara keseluruhan kredit di sektor Business Banking ini tumbuh 4,5% yoy menjadi Rp 482,4 triliun.

Sementara di sektor konsumer, kredit terbesar yang tumbuh adalah kredit payroll, yaitu naik 18,3% yoy menjadi Rp 35,8 triliun; kemudian kredit kepemilikan rumah (mortgage) tumbuh 7,7% yoy menjadi Rp 49,6 triliun. Secara keseluruhan kredit konsumer tumbuh 10,1% yoy menjadi Rp 99 triliun.

Baca Juga: BI Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi pada 2022 Bisa Capai 5,5%

Kinerja kredit ditopang oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) 15,5% yoy dari Rp 631,55 triliun menjadi Rp 729,16 triliun. Sedangkan Dana murah menyumbang 69,4% dari seluruh DPK, sebab tumbuh hingga 17,1% yoy menjadi Rp 506,06 triliun.




TERBARU

[X]
×