kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

La Nyalla Minta KPK Ungkap Hasil Penggeledahan Rumahnya ke Publik


Senin, 14 April 2025 / 17:54 WIB
La Nyalla Minta KPK Ungkap Hasil Penggeledahan Rumahnya ke Publik
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc. La Nyalla desak KPK segera menjelaskan kepada publik bahwa di rumahnya tidak ditemukan barang bukti terkait korupsi dana hibah Pemprov Jatim.


Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota DPD RI La Nyalla Matalitti mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menjelaskan kepada publik bahwa di rumahnya tidak ditemukan barang bukti terkait korupsi dana hibah Pemprov Jatim. 

"Saya minta KPK menyampaikan ke publik, bahwa tidak ditemukan apa pun di rumah saya terkait barang bukti korupsi dana hibah," katanya melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (14/4/2025) sore. 

Baginya, penegasan KPK itu penting, sehingga tidak merugikan dirinya yang sudah diberitakan rumahnya digeledah. 

"Cuma yang jadi pertanyaan saya, kok bisa alamatnya rumah saya. Padahal saya tidak ada hubungan apa pun dengan Kusnadi,” ungkap La Nyalla. 

Baca Juga: KPK Tahan Dua Mantan Petinggi terkait Kasus Jual Beli Gas, PGN Hormati Proses Hukum

Berdasarkan surat yang ditunjukkan kepada pihak keluarga, penggeledahan dilakukan untuk mencari bukti tambahan dugaan kasus korupsi dana hibah yang menyeret nama mantan Ketua DPRD Jatim, Kusnadi.

Sebelumnya, dia juga mengaku tidak pernah berhubungan dengan Kusnadi, mantan Ketua DPRD Jatim yang terlibat kasus dana hibah. 

"Saya juga tidak tahu, saya juga tidak pernah berhubungan dengan Saudara Kusnadi. Apalagi saya juga tidak kenal sama nama-nama penerima hibah dari Kusnadi," katanya. 

Dia juga menegaskan bahwa dirinya bukan penerima dana hibah. 

"Saya sendiri juga bukan penerima hibah atau pokmas," ujar La Nyalla.  

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto menyebut, tim KPK memang melakukan kegiatan pemeriksaan di Surabaya terkait korupsi dana hibah. 

"Benar. Penyidik sedang melakukan kegiatan penggeledahan di Kota Surabaya, terkait penyidikan perkara dana hibah Pokmas Jatim," kata Juru Bicara (Jubir) KPK Tessa Mahardhika, dalam keterangannya, Senin. Namun, Tessa belum memerinci hasil penggeledahan di rumah Ketua DPD periode 2019-2024 itu. 

Menurut dia, hasil penggeledahan bakal disampaikan setelah penggeledahan selesai dilakukan. 

"Untuk detail penjelasan lebih lanjut akan disampaikan setelah seluruh rangkaian kegiatan penggeledahan selesai dilaksanakan," ujar Tessa. 

Dalam kasus dana hibah, KPK telah menetapkan 21 orang tersangka dalam kasus dugaan suap alokasi dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). 

Perkara ini merupakan pengembangan dari kasus suap alokasi dana hibah yang diusulkan melalui pokok pikiran (Pokir) dari kelompok masyarakat (Pokmas).

Dalam Sprindik tersebut, KPK telah menetapkan 21 tersangka, yaitu 4 tersangka penerima dan 17 lainnya sebagai tersangka pemberi," kata Tessa, saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Jumat (12/7/2024). 

Tessa mengatakan, tiga dari empat tersangka penerima itu merupakan penyelenggara negara. Sementara itu, satu orang lainnya merupakan staf penyelenggara negara tersebut. 

Dari 17 tersangka pemberi suap, sebanyak 15 di antaranya merupakan pihak swasta, sementara 2 orang lainnya adalah penyelenggara negara. 

"Mengenai nama tersangka dan perbuatan melawan hukum yang dilakukan para tersangka akan disampaikan kepada teman-teman media pada waktunya, bilamana penyidikan dianggap telah cukup," ujar Tessa.

Baca Juga: KPK Sita Sepeda Motor dari Penggeledahan Rumah Ridwan Kamil

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "La Nyalla Minta KPK Ungkap Hasil Penggeledahan Rumahnya ke Publik", Klik untuk baca: https://surabaya.kompas.com/read/2025/04/14/173006278/la-nyalla-minta-kpk-ungkap-hasil-penggeledahan-rumahnya-ke-publik?page=2.

Selanjutnya: Pertamina Klaim Penjualan Pertamax Kembali ke Kondisi Normal

Menarik Dibaca: KAI Amankan 1.083 Barang Tertinggal Selama Lebaran, Total Nilai Rp 1,28 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×